Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga. Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Review Film Toilet: Ek Prem Katha
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 17#, kategori Bollywood] Akshay Kumar datang membawa judul yang menarik dan sangat familiar di telinga, cerita yang dibangun bukan sekedar sebuah tontonan bernuansa komedi. Sebuah realita dibawa dengan suguhan tradisi kuat. Apakah tradisi bisa diubah mengikuti perkembangan jaman?
Film buatan tahun 2017 ini menarik saya saat tiba-tiba bagian ceritanya terpampang di YouTube. Kalau nggak salah saat itu si Keshav (Akshay Kumar) sedang menggoda Jaya (Bhumi Pednekar) dengan berbagai cara. Lama nggak ngulas film, baru tahu aktris lawan Akshay.
Karena tertarik, coba nonton dan mendapatkan kepuasan setelah menyelesaikan 2 jam lebih film ini berjalan. Ya, seperti biasa. Film Bollywood identik dengan durasinya yang lama. Jadi sebaiknya cari waktu untuk menonton film ini agar nggak ngeganggu aktivitas lain.
Menghormati tradisi atau mengubah menjadi lebih baik
Diceritakan setelah dua pemeran utama akhirnya menikah setelah berbagai cara dilakukan untuk menyatukan mereka, kendala langsung datang pada pernikahan seumur jagung mereka. Si istri butuh toilet, yang tak perlu saya beritahukan apa fungsinya kepada kalian.
Lingkungan si suami yang memegang teguh tradisi yang tidak memerlukan toilet di dalam rumah menjadi persoalan bagi si istri. Apalagi tradisi untuk mengatasi masalah toilet tersebut dilakukan oleh kaum wanita dengan pergi ke tempat yang jauh setiap subuh. Semacam semak - semak dan mereka kemudian bergosip di sana sambil diterangi cahaya apa adanya yang dibawa.
Membuat toilet sebenarnya sangat mudah. Apalagi si wanita juga datang dari keluarga yang membuat toilet di dalam rumah. Istilahnya lebih modern.
Sayangnya tidak dengan keluarga si pria yang menghormati tradisi dengan tidak membuat toilet. Pertentangan bukan saja datang dari si Ayah pria yang disebut semacam pendeta, tapi juga seluruh tetua adat dan masyarakat.
Tentu ini sangat menarik mengikuti ceritanya bahwa beberapa tempat ada yang punya tradisi seperti ini.
Bukan namanya si Akshay Kumar yang tiap bermain tak membawa pesan moral dalam ceritanya. Banyak hal rupanya, dan paling menonjol adalah tentang kesehatan dan upaya pemerintah mereka.
Bercerai karena toilet?
Kita akan tertawa mendengar sebuah pernikahan berakhir karena sebuah toilet. Hujatan datang dari penjuru arah, namun kedua tokoh tetap kekeh memutuskan bercerai.
Sebuah alasan agar stigma tentang larangan toilet bisa dibangun di desa mereka dan semua wilayah.
Namanya juga film, awalnya sulit dan akhirnya bisa ditebak. Ya, mereka berhasil semua masalah. Orang -orang yang awalnya tidak tahu tentang desa ini dengan tradisinya, berubah menjadi sebuah ajakan untuk menjadi lebih baik.
Ini video bagian yang awalnya membuat saya tertarik menonton film Toilet Ek Prem Katha
...
Bila ini dijadikan kampanye promosi pentingnya setiap rumah harus tersedia toilet, maka film ini sangat pantas diambil.
Penting sekali memang untuk menjaga kesehatan yang dimulai dari lingkungan rumah.
Selain kesehatan, ancaman bisa diminimalisir semisal ada orang iseng yang berujung ancaman nyaman seperti yang disebutkan di dalam film tersebut.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
[ Artikel 9#, kategori Dibalik Layar ] Ternyata Bus Trans Jateng baru beroperasi jam 2 siang. Padahal niat awal pergi ke Ungaran akan menggunakan transportasi ini. Sedikit usaha dan pengalaman baru yang pada akhirnya indah juga hasilnya. Kisah sederhana perjalanan saya dimulai Sabtu siang (22/8/2020) dengan berjalan kaki dari rumah menuju halte Trans Semarang yang berjarak kurang lebih 1 km. Ya, tidak ada pilihan untuk mengeluh. Lebih dari 15 menit saya menunggu bus setelah saya duduk di halte. Saya lebih menyukai berbagi aktivitas di stories Instagram ketimbang Twitter karena lebih sederhana dan mudah. Sambil menunggu di tengah hiruk pikuk kendaraan yang lewat di depan, saya tetap mengabarin dia. Saya sangat butuh perhatian dia, sekaligus teman perjalanan dan tidak membuatnya khawatir. Bus yang membawa saya dari jalan Majapahit dan sudah berhenti beberapa kali di halte, akhirnya menurunkan saya untuk pindah bus. Sekitar 23 menit perjalanan yang saya catat lewat stories. Saat bert...
[ Artikel 13#, kategori Film Bollywood ] Bagaimana rasanya mencintai seorang wanita yang sebenarnya sudah ditinggal suaminya beberapa bulan kemudian si suami datang kembali. Film ini mencoba mengambil sudut pandang pria yang memilih mencintai wanita yang tak bersuami sebelumnya. Keikhlasan mau tak mau menjadi kuncinya. Tertarik menambah referensi film Bollywood ini di tahun 2017?
terima kasih reviewnya bang... jadi pengen nonton. ulas film lainnya juga. ditunggu.
BalasHapusSama2
HapusTergantung mood hehe