Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

[Pekan 32 Liga Inggris] City 2-3 MU, Ketika Cemohan Menjadi Cerita Tentang Kepahlawanan


[Artikel 54#, kategori MU] Semua penggemar Manchester United pasti berpikir kekalahan yang diterima dipenghujung pertandingan adalah kesalahan para pemain semacam Pogba dan Smalling. Bahkan drivel Ojek Online yang saya tumpangi pun mengeluhkan hal tersebut. Tapi itu tidak terjadi, indah pada waktunya.

Apa yang terjadi di babak pertama benar-benar rasanya seperti tersambar petir di siang bolong. Gilak, sebuah histeris yang akan saya lakukan bila ada di tribun penonton saat itu.

Pertandingan yang dilangsungkan malam minggu ini (7/4), jam 11 malam, membuat saya harus bergadang. Maklum saja, jam tidur saya yang dibawah jam 8 malam kadang membuat saya bermasalah.

Cemohan di babak pertama, Cerita Kepahlawanan di babak kedua

Saya tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa pada babak pertama, Pogba dan Smalling menjadi biang kerok ketertinggalan tim.

Smalling gagal menjaga dengan baik para pemain lawan, sedangkan Pogba? Terlalu lama memegang bola dan akhirnya mudah direbut. Pogba seolah mirip permainannya dengan anak kecil. Entah apa lagi yang menggambarkan kekesalan saya pada waktu itu.

Namun semua langsung dibalik 180 derajat saat babak kedua berjalan. Pogba mengesankan dengan torehan 2 golnya dan Smalling menuntaskan kemenangan dengan golnya. Ya, tim menang dengan kebanggaan yang biasa dilakukan di era bos Alex Ferguson.

Kredit lebih harus diberikan kepada Shancez yang memberikan 2 assist. Semoga ia terus menjadi bagian tim dalam skema formasi yang diterapkan bos (Mou).

Jalannya pertandingan


Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh