Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

[Pekan 32 Liga Inggris] City 2-3 MU, Ketika Cemohan Menjadi Cerita Tentang Kepahlawanan


[Artikel 54#, kategori MU] Semua penggemar Manchester United pasti berpikir kekalahan yang diterima dipenghujung pertandingan adalah kesalahan para pemain semacam Pogba dan Smalling. Bahkan drivel Ojek Online yang saya tumpangi pun mengeluhkan hal tersebut. Tapi itu tidak terjadi, indah pada waktunya.

Apa yang terjadi di babak pertama benar-benar rasanya seperti tersambar petir di siang bolong. Gilak, sebuah histeris yang akan saya lakukan bila ada di tribun penonton saat itu.

Pertandingan yang dilangsungkan malam minggu ini (7/4), jam 11 malam, membuat saya harus bergadang. Maklum saja, jam tidur saya yang dibawah jam 8 malam kadang membuat saya bermasalah.

Cemohan di babak pertama, Cerita Kepahlawanan di babak kedua

Saya tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa pada babak pertama, Pogba dan Smalling menjadi biang kerok ketertinggalan tim.

Smalling gagal menjaga dengan baik para pemain lawan, sedangkan Pogba? Terlalu lama memegang bola dan akhirnya mudah direbut. Pogba seolah mirip permainannya dengan anak kecil. Entah apa lagi yang menggambarkan kekesalan saya pada waktu itu.

Namun semua langsung dibalik 180 derajat saat babak kedua berjalan. Pogba mengesankan dengan torehan 2 golnya dan Smalling menuntaskan kemenangan dengan golnya. Ya, tim menang dengan kebanggaan yang biasa dilakukan di era bos Alex Ferguson.

Kredit lebih harus diberikan kepada Shancez yang memberikan 2 assist. Semoga ia terus menjadi bagian tim dalam skema formasi yang diterapkan bos (Mou).

Jalannya pertandingan


Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile