Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pulang ke Samarinda


[Artikel 22#, kategori Samarinda] Apakah kamu tahu Gate terjauh yang ada di terminal 3 bandara Soekarno Hatta? Gate 25, menurut saya sudah terjauh namun tetap saja masih ada 1 lagi yang bisa disebut yang terakhir. Hari ini saya sedang berada di sini, menuju kota dimana saya menghabiskan masa anak-anak. 

Selesai sudah acara launching Asus bertajuk Limitless Gaming Max Series dari tanggal 22 April hingga 24 April, dimana acara utamanya ada di tanggal 23 April sebenarnya.

Kesempatan ini juga menjadi anugerah untuk bisa langsung pulang ke Samarinda untuk menghabiskan sisa bulan sebelum menyambut hari jadi kota Semarang ke-471 yang jatuh tanggal 2 Mei besok.

Memang ini kesempatan bagus untuk menengok keluarga yang hampir 3 tahun tidak pulang, namun tetap saja menjadi dilema meninggalkan aktivitas ditengah pekerjaan rumah yang super banyak.

Ya, saya selalu kehilangan konsentrasi untuk menulis blog ketika berada disituasi seperti ini. Maka jangan heran, aktivitas dotsemarang juga tidak se-aktif seperti biasanya.

Saat menulis ini, saya beberapa kali memanfaatkan transportasi online yang ternyata sudah sangat marak di Ibu Kota Kalimantan Timur ini. Bukan hanya Gojek yang menguasai seperti di kota Semarang, Samarinda pun sama.

Bahkan kompetitor mereka, Grab, juga sudah merambah ke sini yang aktivitasnya juga sudah lumayan banyak terlihat saat di jalan-jalan.

Nanti saya bicara dilain kesempatan tentang pengalaman transportasi online ini. Saya harap tidak lupa untuk menuliskannya.

Di sisi lain, jaringan 4G Three dan Indosat juga sudah sangat baik. Terutama Three (3), yang begitu stabil digunakan saat berada di rumah. *Ini juga nanti saya ceritakan dilain kesempatan.

Alasan pulang

Alasan kali ini tidak bisa saya pinggirkan begitu saja. Tuan rumah tempat yang saya tinggali, sebut saja keluarga di Semarang, akan merayakan sebuah pesta pernikahan. Mau tidak mau, saya harus pulang.

Segala aktivitas di sini, benar-benar sibuk yang rasanya menyentuh pekerjaan agak sulit. Saya harap segera balik sebenarnya.

...

Kangaroo Premier, moda transportasi dari Balikpapan ke Samarinda yang harus menempuh sekitar 4 jam-an masih menjadi alternatif digunakan untuk pulang ke Samarinda. Saya pernah mengulasnya di sini.

Dengan terbitnya tulisan ini, berarti saya sudah mengakhiri tulisan tentang label 'Samarinda' yang terakhir saya tulis bulan Oktober 2015.

Ternyata saya baru sadar saat melihat kategori ini, pengunjungnya lumayan banyak.

Mari menikmati keadaan ini dahulu sebelum berperang di bulan Mei di kota Semarang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh