Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

April 2020, Keluarga Baru


[Artikel 18#, kategori kucing] Dari total bayi kucing yang lahir, hanya 2 yang selamat. Entah kenapa kucing betina satu-satunya ini terus melahirkan. Saya bukan pecinta kucing, jadi sulit menyuruh untuk mengebirinya karena itu tentu butuh biaya.

Rabu pagi (15/4), kandang kucing mendadak banyak darah dan tubuh lunglai bayi yang terkapar. Bayi kuncing tersebut dipastikan mati, sisanya masih selamat. Meski berharap tidak ada lagi keluarga baru, tapi melihat bayi kucing, saya bawaannya pasrah.

Saya tidak siap dalam kelahiran kali ini meski mengetahui si induk sedang hamil. Ketika akhirnya brojol, saya langsung mencari tempat untuk menampung anak kucing dan induknya di tempat tersendiri.

Dua kucing penghuni di atas, kandang yang ada di rumah dijadikan 2 bagian, terpaksa dibebaskan kali ini. Saya berharap tetangga tidak rewel karena semakin banyak kucing yang berkeliaran.

Sedangkan bagian bawah, ada kucing pejantan yang terus di kandangin sejak bermasalah dengan tetangga. Si Lala, saudara dari si Lulu yang semakin liar saja andai di lepas.

Mati satu lagi

Dua hari berselang, terlihat anak kucing dibalik keranjang hijau yang saya gunakan sudah mati. Dari awal tubuhnya terlihat lemah. Dan saya benar-benar tidak mampu merawat bayi kucing.

Kini, tinggal 2 kucing yang masih bertahan. Semoga mereka hidup seperti saudara-saudaranya yang lain. Dan warna keduanya sama persis dengan yang lain.

...

Saat sedang menghemat kondisi saat ini, saya terus memelihara kucing. Tidak ada yang spesial dalam perawatannya selain hanya memberikannya makan saja.

Saya tahu memelihara tidak mudah. Dan memelihara kucing memiliki hal baik dalam mengisi kejiwaan yang kosong dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya