Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Digigit Kucing


[Artikel 17#, kategori kucing] Saya tidak menyangka hari ini, Rabu siang (12/2), sedang apes. Bermaksud membawa masuk kucing kesayangan, yang ada saya dicakar dan digigit sangat parah sepanjang saya melihara kucing. Menyakitkan dan darah benar-benar keluar tanpa henti.

Awalnya saya ingin menangkap kucing yang berjenis betina setelah beberapa hari tidak dimasukkan ke dalam kandang. Saya sering memanggilnya Mami karena ia adalah induk dari beberapa kucing yang saya pelihara.

Saya pikir tidak sulit memegangnya dan membawanya masuk ke kandang. Saat berhasil menangkap, saya bergegas menuju kandang. Tapi tanpa sadar, si Mami meronta berusaha melepaskan diri. Cakaran, hingga gigitan awalnya tak saya hiraukan.

Namun pada satu titik, luka yang diterima tangan kok rasanya sangat sakit. Tangan saya replek, dan melepaskan si Mami. Waduh, gigitannya benar-benar dalam dan mengoyak kulit tangan di jari kiri saya. Beberapa luka cakaran juga ada di dua tangan saya.

Sit! Sakit banget dan saya mulai khawatir dengan luka-luka di tangan. Apakah ini baik-baik saja? Tangan saya yang saya gunakan untuk mengetik, apakah tidak masalah? 

Saya tidak tau bagaimana memberikan pertolongan pertama pada tangan, mengingat kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi. Agresif si Mami memang tidak biasa. Mungkinkah karena sedang birahi?

Ngomong-ngomong, si Mami memang beberapa hari ini bersama kucing pejantan tetangga. Saya kedapatan melihat si Mami dikawinin. Apakah ini ada hubungannya? Tingkat agresifnya berbeda dari biasanya saat dibawa masuk ke kandang.

...

Akhirnya saya memutuskan memberi plester pada jari telunjuk saya. Setelah membersihkan dengan air biasa, saya memberi betadin. Saya taunya hanya ini untuk mempercepat proses pemberian obat.

Dan hingga sekarang, saya tidak ingin memasukkan si Mami ke kandang lagi. Biar saja ia bersama kucing pejantan lain. Apalagi beberapa minggu lalu, ia baru melahirkan dan sayang, anaknya yang lahir tidak selamat.

Pengalaman yang tidak terlupakan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya