Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Rumput Taman Rumah yang Mengering


[Artikel 7#, kategori rumah] Ada kejadian misteri hingga tulisan ini saya buat tentang siapa yang menyiram rumput taman rumah dengan obat hingga kuning mengering. Tetangga sebelah rumah tidak mengetahui siapa gerangan yang melakukannya. Bahkan, security pun tidak ada yang tahu.

Selasa sore (18/2), rumput taman rumah mendadak berubah warna. Kering menguning, seperti habis disiram obat rumput. Saya benar-benar kaget, mengingat pagi harinya rumput masih hijau dan satu hari sebelumnya baru dipotong.

Saya tidak mengerti mengapa orang misterius ini melakukannya. Padahal tidak disuruh atau dipesan untuk membuat taman menjadi kering, mengingat saya rutin memotong rumput agar terlihat rapi. Kalau sudah begini jadinya, saya tidak melakukan aktivitas potong rumput.

Security rumah saya tanya semua, tak ada satu pun yang mengetahui. Aneh, bukan! Apalagi pagi harinya saya masih melihat rumput tersebut masih hijau. Tau-tau sorenya sudah berubah warna.

Diperkirakan ini dilakukan siang hari. Seharusnya security mengetahui karena beberapa waktu selalu mengecek keadaan lingkungan. Namun mereka benar-benar tidak mengetahui.

Saya jadi ingat tetangga rumah yang pernah mengatakan untuk menyemprot rumput dengan obat agar cepat habis rumputnya. Saya tidak ingin menuduh, hanya saja pikiran tertuju ke sana. Mungkin menyuruh siapa gitu untuk menyemprot.

Hampir seluruh taman rumah sekeliling disemprot obat rumput. Itu niat bagus untuk membuat saya tidak bekerja keras sebenarnya setiap hari. Hanya saja saya penasaran siapa yang melakukannya.

Dan juga, hak apa menyemprot rumput rumah yang saya tinggali tanpa memberitahu. Setidaknya bilang atau melapor bahwa ingin izin menyemprot. Tapi itu tidak ada sama sekali.

Saya tidak tahu lagi harus bagaimana lagi. Potong rumput bukan sekedar merapikan, tapi sarana saya relaksasi kehidupan, berteman dengan kucing-kucing, berinteraksi dengan tetangga dan mengeluarkan keringat agar tubuh sering bergerak.

Saya harap dapat menemukan orang yang melakukannya dan menjelaskan tujuannya apa sebenarnya. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali di masa depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh