Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Sering Terlambat Datang


[Artikel 51#, kategori futsal] Akhirnya futsal hari ini selesai (21/2). Tubuh sangat-sangat lelah karena seharian berada di luar kota. Futsal hari ini pun terlambat datang. Saat menenangkan diri di luar ruangan yang ditemani hujan, rekan futsal bertanya. Kok sekarang sering terlambat datang?

Mata saya memandang parkiran motor yang sedikit terlihat gelap. Tubuh saya bersandar dan kaki saya selonjorkan sambil menyeka keringat yang tak berhenti menetes.

Meski hanya main satu jam karena terlambat datang, ini sangat menguras tubuh dan pikiran. Lelah ini tidak berarti memang, tapi saya senang bahwa saya datang bermain.

Hari Jumat yang lebih sibuk

Pertanyaan rekan saya di awal paragraf hanya mampu saya jawab bahwa hari ini saya baru pulang dari luar kota mengikuti kegiatan Disporapar Jateng.

Akhir-akhir ini, banyak liputan jatuh hari Jumat. Saya juga tidak menyangka tahun ini begitu sibuk dan membuat rekan-rekan berpikir saya sering datang terlambat.

Padahal saya tetap menyempatkan datang. Melupakan rasa lelah, dan mengayuh pedal sepeda dari rumah menuju lapangan. Lelah yang double. Ditambah harus lagi mengeluarkan keringat di dalam lapangan.

Maafkan saya

Rekan-rekan saya mungkin sudah hapal bagaimana saya selalu datang lebih awal. Bahkan saya pernah datang setengah jam sebelum bermain.

Perasaan mereka melihat tahun ini tidak biasa yang saya lakukan itu wajar saja. Yang pasti, saya akan tetap berusaha datang dan bermain dengan mereka.

Maafkan saya bila itu menjadi kekhawatiran. Saya tidak dapat menolak saat pekerjaan datang dan bersenang-senang dengan aktivitas tersebut. Apalagi dibayar. Uangnya tentu juga untuk bayar iuran futsal.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024