Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Futsal Terakhir Tahun 2019


[Artikel 47#, kategori futsal] Jumat terakhir di bulan Desember jatuh pada tanggal 27 dengan hujan sebagai teman jalan. Apakah ini salam perpisahan untuk mengungkapkan betapa bersyukurnya tahun ini atau sekedar restu untuk terus berusaha lebih baik lagi.

Saya tidak akan melewatkan Jumat terakhir kali ini meski rumah sedang ramai. Sayangnya saat sudah di lapangan, jumlah pemain benar-benar pas. Hanya ada 2 pengganti dan sangat disayangkan, mas Adit harus keluar lapangan lebih awal.

Entah mimpi apa ia semalam. Niatnya menghadang bola sepakan, malah terjatuh dengan pijakan yang salah. Mau tidak mau, bengkak di kakinya memaksanya harus menjadi penonton kali ini.


Sampai jumpa tahun depan

Terdengar renyah diucapkan dan seolah sangat jauh (waktu). Padahal, tahun depan tinggal beberapa hari lagi. Hanya sebuah candaan saat diucapkan sebelum meninggalkan gedung futsal.

Tidak terasa, Januari 2020 besok adalah tahun kedua saya bersama mereka. Saya selalu berusaha tepat waktu ketika bermain dan bahkan datang paling awal.

Saat benar-benar tidak bisa bermain, saya begitu sedih. Kesenangan di lapangan, berteriak saat rekan mencetak gol, bertepuk tangan untuk kerja keras yang dilakukan adalah momen yang tidak ingin ditinggalkan.

Selamat tahun baru, kawan-kawan.
Kita kembali berjumpa tahun depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun