Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Terakhir Tahun 2019


[Artikel 47#, kategori futsal] Jumat terakhir di bulan Desember jatuh pada tanggal 27 dengan hujan sebagai teman jalan. Apakah ini salam perpisahan untuk mengungkapkan betapa bersyukurnya tahun ini atau sekedar restu untuk terus berusaha lebih baik lagi.

Saya tidak akan melewatkan Jumat terakhir kali ini meski rumah sedang ramai. Sayangnya saat sudah di lapangan, jumlah pemain benar-benar pas. Hanya ada 2 pengganti dan sangat disayangkan, mas Adit harus keluar lapangan lebih awal.

Entah mimpi apa ia semalam. Niatnya menghadang bola sepakan, malah terjatuh dengan pijakan yang salah. Mau tidak mau, bengkak di kakinya memaksanya harus menjadi penonton kali ini.


Sampai jumpa tahun depan

Terdengar renyah diucapkan dan seolah sangat jauh (waktu). Padahal, tahun depan tinggal beberapa hari lagi. Hanya sebuah candaan saat diucapkan sebelum meninggalkan gedung futsal.

Tidak terasa, Januari 2020 besok adalah tahun kedua saya bersama mereka. Saya selalu berusaha tepat waktu ketika bermain dan bahkan datang paling awal.

Saat benar-benar tidak bisa bermain, saya begitu sedih. Kesenangan di lapangan, berteriak saat rekan mencetak gol, bertepuk tangan untuk kerja keras yang dilakukan adalah momen yang tidak ingin ditinggalkan.

Selamat tahun baru, kawan-kawan.
Kita kembali berjumpa tahun depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya