Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Kekhawatiran


[Artikel 12#, kategori ASUS] Ini hanyalah sebuah perasaan tentang apa yang terjadi. Bukan tentang pernyataan atau anggapan buruk. Pengalaman mengajarkan banyak hal, termasuk rasa khawatir dan ketakutakan. Mungkin saat membuka halaman ini di masa depan, kekhawatiran ini semoga tidak terjadi.

ASUS Indonesia baru saja melaunching Smartphone gamingnya, ROG Phone 2, Kamis siang (5/12) di Jakarta. Ini kabar baik buat calon pengguna yang sudah menunggu lama. Namun ini bukan kabar baik buat saya dan mungkin beberapa rekan yang biasanya dilibatkan dalam kampanye peluncuran.

Tidak lagi menyaksikan secara langsung

Bulan madu dengan ASUS Indonesia tahun ini telah berakhir. Gelagatnya sudah kecium dalam beberapa kesempatan tentang bagaimana siklus yang terjadi pada perusahaan.

Pikiran saya langsung mengingat Blogdetik yang akhirnya memutuskan mundur dari sang rival, Kompasiana. Blogdetik diawal-awal juga punya semangat besar dan membuat saya terbang ke awan.

Kini, tidak ada lagi menyaksikan peluncuran produk ASUS. Apakah saya kecewa? Tidak juga, semua sayang ASUS Indonesia. Sama seperti Manchester United yang tetap mempertahankan Ole. Semua sayang, Ole.

Tahun 2020?

Peluncuran ROG Phone 2 tanpa kehadiran bloger dari luar kota tetap berhasil dengan tujuan utamanya menaikkan tagar di trending topik Twitter.

Sangat menghemat tentunya dari sisi anggaran dan memindahkan biaya ke alokasi lain yang lebih penting. 

Saya tidak dapat memprediksi bagaimana tahun 2020, apa yang akan dilakukan ASUS Indonesia. Perusahaan lain juga hampir tiap bulan melakukan peluncuran. Mau tidak mau, strategi pemasaran juga harus diubah.

Meski imbasnya seperti yang terjadi di akhir tahun ini, saya harus sadar diri bahwa hidup memang tidak kekal abadi. Dunia terus berubah dan sangat cepat. Tidak efektif, ganti yang lebih kreatif.

...

Dejavu lagi tentang bagaimana kehilangan itu tidak mengenakkan. Karena sudah belajar dari pengalaman, tentu saya tau apa yang harus dipersiapkan.

Rasa khawatir biasa terjadi dan saya hanya ingin berbicara tentang ini di sini. Tahun depan, apakah akan datang penuh kejutan atau sebaliknya. Pergi dengan kenangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Akhirnya Mereka Mudik Juga

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions