Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kekhawatiran


[Artikel 12#, kategori ASUS] Ini hanyalah sebuah perasaan tentang apa yang terjadi. Bukan tentang pernyataan atau anggapan buruk. Pengalaman mengajarkan banyak hal, termasuk rasa khawatir dan ketakutakan. Mungkin saat membuka halaman ini di masa depan, kekhawatiran ini semoga tidak terjadi.

ASUS Indonesia baru saja melaunching Smartphone gamingnya, ROG Phone 2, Kamis siang (5/12) di Jakarta. Ini kabar baik buat calon pengguna yang sudah menunggu lama. Namun ini bukan kabar baik buat saya dan mungkin beberapa rekan yang biasanya dilibatkan dalam kampanye peluncuran.

Tidak lagi menyaksikan secara langsung

Bulan madu dengan ASUS Indonesia tahun ini telah berakhir. Gelagatnya sudah kecium dalam beberapa kesempatan tentang bagaimana siklus yang terjadi pada perusahaan.

Pikiran saya langsung mengingat Blogdetik yang akhirnya memutuskan mundur dari sang rival, Kompasiana. Blogdetik diawal-awal juga punya semangat besar dan membuat saya terbang ke awan.

Kini, tidak ada lagi menyaksikan peluncuran produk ASUS. Apakah saya kecewa? Tidak juga, semua sayang ASUS Indonesia. Sama seperti Manchester United yang tetap mempertahankan Ole. Semua sayang, Ole.

Tahun 2020?

Peluncuran ROG Phone 2 tanpa kehadiran bloger dari luar kota tetap berhasil dengan tujuan utamanya menaikkan tagar di trending topik Twitter.

Sangat menghemat tentunya dari sisi anggaran dan memindahkan biaya ke alokasi lain yang lebih penting. 

Saya tidak dapat memprediksi bagaimana tahun 2020, apa yang akan dilakukan ASUS Indonesia. Perusahaan lain juga hampir tiap bulan melakukan peluncuran. Mau tidak mau, strategi pemasaran juga harus diubah.

Meski imbasnya seperti yang terjadi di akhir tahun ini, saya harus sadar diri bahwa hidup memang tidak kekal abadi. Dunia terus berubah dan sangat cepat. Tidak efektif, ganti yang lebih kreatif.

...

Dejavu lagi tentang bagaimana kehilangan itu tidak mengenakkan. Karena sudah belajar dari pengalaman, tentu saya tau apa yang harus dipersiapkan.

Rasa khawatir biasa terjadi dan saya hanya ingin berbicara tentang ini di sini. Tahun depan, apakah akan datang penuh kejutan atau sebaliknya. Pergi dengan kenangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun