Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kopi Darat Bloger Pertengahan Tahun 2019 di Jakarta


[Artikel 10#, kategori ASUS] Selalu menyenangkan dapat bertemu satu sama lain, apalagi berbeda kota tempat tinggal. Meski berdalih silaturahmi, kopdar beberapa tahun ini memang tujuan utamanya berbeda dengan awal-awal saat dotsemarang berkomunitas. 

Juli 2019, bulan yang tidak patut dikenang namun punya tanggal istimewa kembali membawa saya terbang ke Ibu Kota. Ya, Jakarta. Acara ASUS Indonesia seperti biasa.

Pergi ke Jakarta dan menginap di hotel yang sama, seakan pulang kampung bagi kami semua yang sudah duduk manis di dalam bus. Maklum saja, saking seringnya pergi ke sini dengan acara serupa. 

Ya, saya beruntung ada di dalam bagian komunitas bloger yang dibuat ASUS ini. 

Dibalik sebuah tujuan utama

Sebagai bloger yang hidup di era sekarang yang mengagung-agungkan sebutan konten kreator hingga buzzer, saya datang ke Jakarta memang untuk bekerja dengan istilah tersebut.

Saya dan lainnya memang punya tugas berbicara lebih banyak dari hari biasanya. ASUS punya gawe, maka buat yang memahami kami berkumpul tentu saja bakal sedikit terganggu dengan media sosial beberapa hari ke depannya.

Tentu itu buat sebagian menjadi iri, tapi disatu sisi lain, dibalik tujuan meramaikan media sosial adalah sebuah pertemuan.

Saya tahu, kami berkumpul karena ASUS. Tanpa perusahaan seperti ini, mungkin kami tidak akan ada pernah bertemu. Menunggu acara khusus untuk bloger seperti dulu rasanya sudah niscaya. Bila ada, mungkin berpikir dua kali.

Saya banyak bercanda dan tertawa saat bertemu mereka. Beberapa orang kadang memiliki watak yang berbeda saat berada di dalam grup dan saat bertemu offline. Namun tetap saja, kami sudah saling kenal satu sama lain.

Tentu tidak semua dapat hadir. Ada batasan kuota sebenarnya dari pihak ASUS untuk dapat pergi ke Jakarta. Yang membuat saya menganggap mereka keren adalah ketika mereka mengambil cuti pekerjaan.

Saat semua tiba pagi hingga sore hari, ada yang baru sampai malam hari dan esoknya langsung meramaikan jagad maya. Dan subuhnya, langsung balik. Itu luar biasa. Saya jadi ingat tentang diri saya di masa lalu dengan sebutan blonek (bloger nekat).

Ada pula bloger yang dari rumahnya harus pergi lebih awal dari keberangkatan pesawat yang dinaikinya. Maklum dari Kota tempat tinggal dengan bandara jaraknya cukup jauh. Dan lagi-lagi, saya dibuat takjub dengan kekuatan orang-orang seperti ini.

Kehangatan 

Ada sebuah ritual saat hari pertama tiba sebelum esok harinya bekerja. Kami berkumpul di dalam satu ruangan yang disambut orang-orang ASUS. Kehangatan yang dapat saya rasakan memang ada di sini.

Namun sesungguhnya kehangatan itu ada setelah pertemuan malam tersebut. Kami kembali berkumpul di dalam kamar salah satu bloger. Berbagi cerita lewat oleh-oleh yang dibawa dari kota asal.

Paling ujung barat, ada bloger yang datang dari ACEH. Sedangkan ujung timur, ada dari bloger Makassar. Meski si bloger sebenarnya sedang ada di Jawa juga.

Kami menyantap setiap makanan, berbincang tentang hal tidak penting dan berfoto untuk terlihat bahwa kami sedang bersama.

Saya tahu siang selalu berganti malam dan seterusnya. Foto membuat kenangan menjadi abadi dari waktu ke waktu, sedangkan tawa membuat semua merasakan kehangatan yang sudah hilang karna belum bertemu beberapa bulan.

Sekarang, sambil membuka mata melihat langit Ibu Kota, pagi sudah menjelang. Waktunya bekerja dengan sekuat tenaga. Saya harus menghargai undangan yang dipercayakan kepada saya. Karena tidak semua mendapatkan kesempatan.


Kini, mari tunggu kopdar berikutnya. Kira-kira butuh beberapa lama untuk dapat kembali bertemu? Untuk acara ASUS di Jakarta, kamu bisa lihat di blog dotsemarang di sini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng