Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Menjelang Tahun Baru yang Super Sibuk


[Artikel 5#, kategori Dibalik Layar] Tantangan besar produktivitas menulis menghadang menjelang pergantian tahun 2019. Rumah yang biasa memancarkan kemewahan, maksudnya sepi, mendadak ramai. Butuh strategi khusus dalam mengatur waktu dan melihat peluang sekecil apapun.

Pemilik rumah memutuskan datang ke Semarang. Kali ini datang membawa gerbang besar, orang-orang yang menyukai bulu tangkis. Satu sisi rumah tampak lebih hidup, lainnya? Sepi yang saya cintai kini tidak lagi menyenangkan.

Gangguan terhadap aktivitas

Keadaan ini memang sudah biasa, tidak ada yang salah. Ini hanya dampak dari pekerjaan yang saya lakukan karena melakukannya di rumah. Andai saya bekerja di kantor swasta atau pemerintahan, mungkin lain lagi ceritanya.

Aktivitas dotsemarang paling terkena dampak. Menulis yang selalu waswas karena keadaan tidak sepi. Membuat konten di media sosial yang terbatas dan waktu senggang yang tidak datang seperti biasa.

Begitulah yang terjadi dan mau tidak mau, harus dijalanin. Kadang saya marah pada diri sendiri karena diganggu itu tidak menyenangkan, namun tetap tidak bisa apa-apa.

Bertahan dan selesaikan

Saya berbicara dengan diri saya sendiri bahwa ilmu bertahan yang sudah sering saya terapkan selalu berhasil. Bertahan, dan lihat seperti roda berputar. Ada masanya kita begini, dan ada masanya kita begitu.

Setiap pekerjaan atau aktivitas yang datang di luar rutinitas, saya hanya perlu menyelesaikan. Mengeluh, luapkan dalam pikiran dan buang dalam tulisan.

Keputusan penting juga harus diambil setiap ada kesempatan. Tidak peduli betapa sungkannya karena sebuah rasa hormat, saya adalah pria dewasa yang tidak ingin diperlakukan seperti laki-laki yang baru merasakan puncak.

Apakah akan indah pada waktunya? Entahlah. Saya hanya berharap bahwa pergantian tahun kali ini, aktivitas saya tidak terganggu dan tetap lancar. Khususnya buat dotsemarang.

Bahagia itu adalah saya dapat menulis pagi ini.

*Gambar : Ilustrasi

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Akhirnya Mereka Mudik Juga

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions