Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Apa yang Ingin Dibuktikan?


[Artikel 30#, kategori Causeway] Sebagai pria, saya menginginkan pasangan, pekerjaan yang mapan tapi menyenangkan, kebahagiaan keluarga dan reputasi. Semua itu adalah impian. Lalu, bagaimana bila semua impian itu sudah dalam genggaman?

Semua yang saya katakan di atas hanyalah teori, atau sebut saja mimpi. Itu tidak benar-benar terjadi pada saya hari ini. Tahun 2019 rasanya saya dibayangin banyak kegagalan. Apakah shio Macan semuanya mengalaminya?

Apa lagi yang kamu ingin buktikan?

Bila saya punya kesempatan kembali ke masa lalu, saat waktu Sekolah Dasar, saya ingin mengubah segalanya sebelum saya tiba di umur sekarang.

Ingin rasanya menjadi pria di dalam komik yang dapat reinkarnasi. Menjadi lebih baik, lebih pintar, dan menjalani hidup tanpa godaan.

Kembali ke masa sekarang. Saya ingin menjadi seseorang dalam balutan cerita fiksi. Pria kaya yang baru lulus kuliah dengan dukungan orang tua yang lebih baik dari sisi finansial.

Ketika saya mendapatkan semua apa yang diharapkan, lalu, apa yang ingin saya buktikan lagi dalam perjalanan sisa umur yang sudah menginjak kepala 30 tahun?

Semua orang memiliki garis hidupnya masing-masing, dan saya akan membuktikan diri saya sebagai orang yang menjalani hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Saya akan menikahi wanita yang mencintai saya dan keluarga. Saya akan membuka lapangan kerja yang mampu memberi banyak orang bantuan. Impian saya yang masih saya pegang adalah menjadi berguna bagi bangsa dan negara.

Saya tidak ingin terlena dengan pertemanan semu. Ketika senang datang, ketika tidak penting, menghilang. Manusia selalu berpikir kehadiran mereka sangat penting. Tidak heran, ketika mereka tidak dicari, mereka hanya diam saja.

Sebenarnya

Saya ingin menjadi lebih kuat. Dari sisi fisik, finasial dan reputasi. Ketika kuat, hidup terasa lebih indah. Tidak ada yang menindas atau berpikir remeh dengan pencapaian yang kita raih.

Bila finansial saya lebih baik, maka hidup keluarga saya lebih baik lagi. Saya bukan kalangan keluarga elit atau kaya. Saya adalah pria biasa yang menganggap waktu terus berlalu, kamu siakan, maka kamu akan ditinggalkan.

Membangun reputasi adalah memperlihatkan kesuksesan branding yang dibangun sebelumnya. Branding saya masih seorang bloger, maka saya harap mendapatkan reputasi baik di sana.

Dan diantara keinginan tersebut, tentu saja sebagai manusia saya membutuhkan ketentraman jiwa. Sebagai muslim, saya memang tidak begitu taat. Tidak ada janggut atau pakaian putih yang terlihat saya taat beragama. Saya menjalani rutinitas ibadah saya sama seperti saya makan dan mandi setiap hari.

...

Tahun 2020 sudah didepan mata. Apakah karena sebentar lagi meninggalkan 2019, kita menyia-nyiakan banyak waktu dan kesempatan.

Ketika semua dimiliki, apa lagi yang ingin dibuktikan. Gunakan semua sumber daya dan lakukan layaknya pria dewasa yang melihat dunia dalam genggaman.

Semoga, tahun depan jadi lebih baik.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh