Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Konferensi Pers Virtual


[Artikel 106#, kategori blogger] Di rumah aja yang menjadi kampanye selama pandemi Korona melahirkan banyak gagasan baru. Terutama saya, sebagai pemilik blog dotsemarang. Gagasan itu adalah konferensi pers virtual yang dilakukan XL Axiata beberapa waktu lalu.

Ide yang masuk akal ketika semua pihak sedang berjuang melawan Korona. Saya yang tergabung dalam grup media XL tentu menyambut baik event kali ini. Kebenaran juga, waktunya juga mendukung. Bukan malam hari, waktu dimana saya lebih memilih tidur ketimbang beraktivitas.

Menggunakan Microsoft Teams

Selain pertama kalinya mengikuti konferensi pers virtual, ini juga pertama kalinya menggunakan Microsoft Teams. Saya sampai instal aplikasinya dari Google Play. Dan pada akhirnya, lebih nyaman versi website-nya. Versi aplikasinya berat.

Penggunaannya sebenarnya mudah, mungkin yang sulit karena tidak terbiasa dan koneksi yang lelet. Video yang tampil hanya bersifat satu arah. Saya dan awak media, hanya menyaksikan dan mendengarkan saja.

Bila biasanya ada sesi tanya jawab dilakukan setelah persentasi, maka tanya jawab dapat dilakukan meski konferensi masih terus berjalan. Ada kolom komentar yang berada di sisi kanan tinggal ditulis nama dan pertanyaan.

Saat membaca pertanyaan dari rekan-rekan media, ternyata yang ikut ambil bagian bukan saja dari pewarta Kota Semarang. Namun berasal dari semua kota, termasuk awak media yang punya nama besar. Di situ saya bangga karena hadir hanya dari kalangan bloger.

Tantangan

Beberapa menit waktu berjalan, koneksi lancar jaya. Namun setelah itu, video nyendat-nyendat. Mudah ditebak, jaringan internet operator yang saya gunakan sudah tidak stabil.

Hanya mengandalkan unlimited berdurasi waktu, saya akhirnya menyerah juga. Konferensi pers virtual butuh kuota yang mumpuni. Sedangkan paket yang saya pakai, sudah diambang batas tarif normal 1 GB. Bila lebih pemakian normal, maka kecepatannya menurun.

Saya tidak mungkin memaksa untuk membeli data lagi. Semenjak pandemi melanda, saya benar-benar sangat irit. Bila pemakaian data dalam sehari sudah melebihi batas, ya cuma pasrah.

...

Semenjak rumah tanpa wifi, banyak tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan. Dan ini benar-benar terasa sekarang. Hanya mengandalkan internet operator, saya seperti katak dalam tempurung.

Setelah akhirnya artikel terbit di blog, saya berharap mendapatkan paket data baru untuk digunakan. Setidaknya bulan depan. Sayang, itu hanya mimpi di siang bolong. Tidak terjadi apa-apa akhirnya.

Menjadi bagian penting dalam kampanye memang menyenangkan, tapi kadang bensin lebih berguna saat mesin kendaraan dalam perjalanan jauh. Itu pilihan tentunya.

Artikel terkait ;

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh