Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Konferensi Pers Virtual


[Artikel 106#, kategori blogger] Di rumah aja yang menjadi kampanye selama pandemi Korona melahirkan banyak gagasan baru. Terutama saya, sebagai pemilik blog dotsemarang. Gagasan itu adalah konferensi pers virtual yang dilakukan XL Axiata beberapa waktu lalu.

Ide yang masuk akal ketika semua pihak sedang berjuang melawan Korona. Saya yang tergabung dalam grup media XL tentu menyambut baik event kali ini. Kebenaran juga, waktunya juga mendukung. Bukan malam hari, waktu dimana saya lebih memilih tidur ketimbang beraktivitas.

Menggunakan Microsoft Teams

Selain pertama kalinya mengikuti konferensi pers virtual, ini juga pertama kalinya menggunakan Microsoft Teams. Saya sampai instal aplikasinya dari Google Play. Dan pada akhirnya, lebih nyaman versi website-nya. Versi aplikasinya berat.

Penggunaannya sebenarnya mudah, mungkin yang sulit karena tidak terbiasa dan koneksi yang lelet. Video yang tampil hanya bersifat satu arah. Saya dan awak media, hanya menyaksikan dan mendengarkan saja.

Bila biasanya ada sesi tanya jawab dilakukan setelah persentasi, maka tanya jawab dapat dilakukan meski konferensi masih terus berjalan. Ada kolom komentar yang berada di sisi kanan tinggal ditulis nama dan pertanyaan.

Saat membaca pertanyaan dari rekan-rekan media, ternyata yang ikut ambil bagian bukan saja dari pewarta Kota Semarang. Namun berasal dari semua kota, termasuk awak media yang punya nama besar. Di situ saya bangga karena hadir hanya dari kalangan bloger.

Tantangan

Beberapa menit waktu berjalan, koneksi lancar jaya. Namun setelah itu, video nyendat-nyendat. Mudah ditebak, jaringan internet operator yang saya gunakan sudah tidak stabil.

Hanya mengandalkan unlimited berdurasi waktu, saya akhirnya menyerah juga. Konferensi pers virtual butuh kuota yang mumpuni. Sedangkan paket yang saya pakai, sudah diambang batas tarif normal 1 GB. Bila lebih pemakian normal, maka kecepatannya menurun.

Saya tidak mungkin memaksa untuk membeli data lagi. Semenjak pandemi melanda, saya benar-benar sangat irit. Bila pemakaian data dalam sehari sudah melebihi batas, ya cuma pasrah.

...

Semenjak rumah tanpa wifi, banyak tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan. Dan ini benar-benar terasa sekarang. Hanya mengandalkan internet operator, saya seperti katak dalam tempurung.

Setelah akhirnya artikel terbit di blog, saya berharap mendapatkan paket data baru untuk digunakan. Setidaknya bulan depan. Sayang, itu hanya mimpi di siang bolong. Tidak terjadi apa-apa akhirnya.

Menjadi bagian penting dalam kampanye memang menyenangkan, tapi kadang bensin lebih berguna saat mesin kendaraan dalam perjalanan jauh. Itu pilihan tentunya.

Artikel terkait ;

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun