Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

So Ji Sub Menikah di umur 42 tahun


[Artikel 52#, kategori Pria Seksi] Saya menyukai perannya setiap dia main drama Korea. Dan mendengarnya akhirnya menikah bulan ini, saya memiliki cerita kali ini di blog. Bukan tentang kebahagiaannya atau secantik apa paras istrinya, namun tentang umurnya yang baru menikah diusia 40 tahun.

Lega rasanya bila ada pria yang menikah di usia segitu. Bukan berarti saya akan mengikutinya. Hanya saja sebagai acuan bahwa saya tidak terlambat untuk menikah. Entah dengan siapa kelak.

Tahun 2020, saya berusia 34 tahun. Menyedihkan sekali sebagai pria dimana seusia saya tentunya sudah memiliki anak-anak yang cantik dan lucu serta menggemaskan.

Satu sisi dengan umur segini, saya sebenarnya sudah siap. Namun sisi lainnya, saya tidak dapat mengandalkan kemampuan keuangan saya. Bahkan keluarga yang notabene juga bukan masuk kategori kaya. Saya tidak ingin mengeluh tentang ini.

Saya tidak bisa menyalahkan siapapun karena ini pilihan saya sendiri ketika memutuskan bertahan dengan dotsemarang. Saya memang bekerja keras, tapi masih belum tuntas.

Berpacaran 1 tahun

So Ji Sub dan istrinya, Cho Eun Jung sempat berpacaran selama 1 tahun. Itu adalah sesuatu yang saya harapkan ketika akan menikah kelak. Nyatanya desakan terkadang membuat itu semakin sulit.

Ibu saya beberapa kali menelpon bahwa ia merindukan saya. Tapi ujungnya, langsung suruh saya nikah. Dipikir logika juga tidak mungkin. Mana perempuannya, kok langsung menikah saja. Mau makan apa anak orang yang dirawat oleh ortunya dengan sangat baik.

Setidaknya punya hubungan dekat dulu. Maksimal 1 tahun lah. Saya beberapa kali kandas di sini. Bahkan jatuh cinta dengan cerita indah di awal, harus berakhir ketika wanita sering kesel. Secantik apapun mereka, wanita tertentu pastinya, ketika marah selalu memberi ultimatum kata putus. 

Segera secepatnya

So Ji Sub membuktikan bahwa umur tidak dapat menghentikan kisah cintanya kepada istrinya yang berumur 26 tahun. Perbedaan 17 tahun tak berarti dalam kisah asmara.

Indah sekali bila membayangkan itu jadi kenyataan dalam diri saya. Istri masih muda dan cantik pula. Angan-angan itu bila kita sebagai pria menjadi kaya raya. Setidaknya terkenal di industri, seperti bintang televisi.

Saya harap segera juga secepatnya menyusul So Ji Sub. Single di usia seperti sekarang memang menyenangkan. Tapi lebih menyenangkan ketika bersama Dia membangun dunia dan meneruskan generasi saya.

Gambar : Baomoi.com

...

Semoga saya menikah, Amin!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh