Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Bagaimana Rasanya Ketika Dia Ternyata Mengaku Sudah Bertunangan?


[Artikel 51#, kategori Pria Seksi] Langsung Nyesek di dada. Diam seribu bahasa dan lalu pasrah. Meski perasaan terkhianati, tidak mungkin melanjutkan hubungan yang sudah berjalan bahagia ini.

Saya mencoba merasakan bagaimana bila posisi saya sebaliknya. Wanita yang dicintai dan sudah terikat malah berhubungan dibelakang dan memadu kasih.

Saya membisu persekian detik ketika sebuah percakapan dengannya membahas soal tunangan. Saya ditonjok, ditampar dan lemas seketika.

Saya ingin bangkit dari rasa kehilangan kesadaran yang begitu dalam dan berteriak, itu bohong kan! Jantung saya berdetak kencang. Pikiran dan perasaan bertolak belakang. Sungguh ini tidak nyata, bukan?

Lalu, pertanyaan berikutnya datang sebelum saya bernafas dengan tenang.

"Terus bagaimana?"

Seperti senjata yang menodong kepala, saya sangat pasrah bahwa saya akan mundur demi kebaikan. Saya bukan tidak berani berjuang, hanya saja jalannya sudah salah.

Sebagai laki-laki, saya tidak ingin memiliki cerita yang sama di masa depan. Entah apakah itu saya yang merasakan atau anak-anak saya kelak. Itu sebuah kesalahan. Bukan cinta yang indah seperti itu.

Saat semua dunia terasa berhenti berputar, perasaan tercerai berai, suara itu mengatakan bahwa itu hanyalah kebohongan. Dia mengerjai saya.

Meski terdengar lega, entah kenapa saya belum bisa berhenti gemetar. Kekalutan yang terjadi di dalam batin hanya menipu lewat senyuman dibibir.

...

Saya diam, tidak dapat berbuat apa-apa. Seperti orang yang lumpuh, kaki saya tidak dapat digerakkan. Saya mau rebahan, tapi kok sangat jauh dengan kenyataan.

Meski saya buruk atau dicap penjahat, saya tidak ingin melakukannya seperti itu. Kesalahan saya adalah tidak pernah tau hal penting seperti ini sebelum menjadikannya teman wanita (pacar).

Saya benar-benar shock! Dan semoga saya baik-baik saja tentang perasaan ini sekarang. Entah ada apa waktu itu kenapa saya dikerjain, yang pasti saya tidak sedang merayakan apapun.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan