Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Mobil Depan Rumah


[Artikel 9#, kategori rumah] Saya pernah trauma ketika tinggal di rumah lama saat menaruh mobil di depan rumah tetangga. Tidak ada suara gemuruh waktu itu hingga terkejut saat dihampiri pemilik rumah yang merasa terganggu. Saya dan keluarga, sempat berdebat dengan pemilik rumah meski kami harus tetap mengalah.

Sebulanan ini, saya semakin sering melihat mobil tetangga menaruh (parkir) di depan rumah yang saya tinggali sekarang. Entah kenapa tetangga melakukan itu. Apakah karena tempatnya teduh atau mereka tidak punya ruang parkir lagi di dekat rumahnya.

Trauma masa lalu melintas begitu saja seperti yang saya ceritakan di awal paragraf. Apa yang harus saya lakukan? Mengulang sejarah seperti masa lalu, atau membiarkan mobil itu yang silih berganti menaruh mobil di depan rumah.

Dalam pikiran kecil, saya ingin melakukannya. Menarik tarif parkir jika boleh. Tapi, tapi... Tidak enak juga rasanya merasakan teguran seperti yang pernah saya rasakan. Saya tidak ingin menjadi pemarah seperti tetangga dulu saya.

Ya, saya adalah orang baik. Kata hati nurani. Biarlah mobil itu di sana meski tak pernah bicara kepada saya, sekedar meminta izin menaruh mobilnya.

*Saya masih ingat ketika dulu ditegur tetangga, saya bilang ke security rumah bagaimana saya parkir mobil ini. Pak security yang malah menyarankan di depan rumah tetangga tersebut.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan