Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Goyah Pertama


[Artikel 9#, kategori keluarga] Gelombang pertama akhirnya tiba. Tidak besar tapi cukup berdampak. Bagaimana ucapan itu dapat mempengaruhi. Saya harap segera memperbaiki dampak tersebut. Takutnya dikemudian hari, apa yang dilakukan dan diyakini hancur tak bersisa.

"Katanya kerja, masa nggak punya uang."

Saya tahu ukuran seseorang melihat pekerjaan, apalagi datang dari generasi baby boomers, selalu identik dengan hasil. Uang, harta dan uang.

Tidak salah, dan wajar buat mereka. Sayangnya, informasi yang menjembatani mereka dan generasi seperti saya, Milenial, tidak ada. Maka tidak heran saat mereka membandingkan dengan orang-orang yang berhasil disekitar mereka (milenial juga) dengan saya.

Sudah terlambat untuk menjelaskan karena pikirannya tetaplah sebuah keberhasilan karena melakukan usaha. Bersikeras berkata-kata, dikira melawan orang tua.

Orang-orang yang seperti saya generasinya dan berhasil sangat beruntung. Keadaan mereka bukan saja lebih baik dari saya, tapi penghormatan dari keluarga hingga kolega.

Saya tahu bahwa kehidupan mereka penuh dengan tantangan untuk menjadi seperti sekarang. Dorongan keluarga, lingkungan yang tertata dan sikap mental yang harus hormat, saya menundukkan kepala. Ya, kalian sudah keren.

Terus berusaha

Andai ada ukuran sukses diumur berapa seperti pemain bola, umur emas, saya tidak tahu lagi bagaimana saya akhirnya menyerah. Umur emas pemain sepakbola adalah 27-30 tahun. Ketika nama seperti Messi dan Ronaldo berhasil melewatinya dengan penuh gemilang, mereka istimewa memang.


Saya ingin terus berusaha. Entah bagaimana caranya dan sampai kapan. Setidaknya sebelum gelombang lebih besar datang kembali. Perahu yang sudah dibuat, saat itu sudah menjadi kapal megah dan mewah. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh