Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Keluarga yang Bahagia


[Ini adalah artikel keenam kategori Keluarga] Kita tidak bisa memilih lahir keluarga seperti apa yang akan membesarkan kita. Tapi semisal ada pilihan, pasti saya atau Anda pengennya yang terbaik dan penuh kasih sayang.

Hari ini saya melihat kebahagian sebuah keluarga besar. Keluarga yang menjunjung tinggi kasih sayang antar sesama dan orang lain. Anak-anaknya sekarang sudah memiliki buah hati di usia orang tua si anak dipanggil kakek nenek.

Lingkungan benar-benar berpengaruh dalam keluarganya. Meski si anak dibiarkan pergi menuntut ilmu keluar lingkungan, anak-anak tetap kembali. Saya yakin, orang tuanya akan hidup bahagia.

Bukan cerita di tv

Televisi dan media seakan tak kehabisan kisah orang-orang yang menginspirasi. Karna kisah tersebut, semua orang hatinya tergerak dan tanpa diketahui nilai jual media pun ikut naik.

Di luar keuntungan media, saya terkadang berharap seberuntung anak yang diberitakan tersebut. Anak tukang bla..bla... Bisa lulus kuliah S1 dan dibiayai hingga S2.

Nasib boleh sama, tapi takdir terkadang berbeda. Itulah kehidupan. Dari pengalaman kedua yang saya ceritakan di atas, semua punya kebahagian masing-masing. Apakah saya atau Anda berharap demikian? Saya pastinya, iya.

...

Apa yang dapat saya bagi buat Anda yang berkunjung hari ini mendengarkan saya bercerita seperti ini?

Sebuah harapan tentang keluarga bahagia yang semua kembali berasal dari lingkungan sekitar. Apakah kasih sayang yang diberikan sekedar kasih sayang, atau menutupi berbagai kekurangan salah satu anggota keluarga.

Latar belakang orang tua memang menjadi pegangan si anak, tapi bagaimana karakter si anak juga tidak dapat dilepaskan begitu saja. Anak yang punya mental kuat dan berusaha, kelemahan menjadi kekuatan buatnya.

Membangun bangsa memang berasal dari keluarga. Saya berdoa,  keluarga mereka akan selalu bahagia hingga generasi selanjutnya.

Gambar ilustrasi : www.aussievault.com.au
*Tentang keluarga orang lain

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh