Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Keluarga yang Bahagia


[Ini adalah artikel keenam kategori Keluarga] Kita tidak bisa memilih lahir keluarga seperti apa yang akan membesarkan kita. Tapi semisal ada pilihan, pasti saya atau Anda pengennya yang terbaik dan penuh kasih sayang.

Hari ini saya melihat kebahagian sebuah keluarga besar. Keluarga yang menjunjung tinggi kasih sayang antar sesama dan orang lain. Anak-anaknya sekarang sudah memiliki buah hati di usia orang tua si anak dipanggil kakek nenek.

Lingkungan benar-benar berpengaruh dalam keluarganya. Meski si anak dibiarkan pergi menuntut ilmu keluar lingkungan, anak-anak tetap kembali. Saya yakin, orang tuanya akan hidup bahagia.

Bukan cerita di tv

Televisi dan media seakan tak kehabisan kisah orang-orang yang menginspirasi. Karna kisah tersebut, semua orang hatinya tergerak dan tanpa diketahui nilai jual media pun ikut naik.

Di luar keuntungan media, saya terkadang berharap seberuntung anak yang diberitakan tersebut. Anak tukang bla..bla... Bisa lulus kuliah S1 dan dibiayai hingga S2.

Nasib boleh sama, tapi takdir terkadang berbeda. Itulah kehidupan. Dari pengalaman kedua yang saya ceritakan di atas, semua punya kebahagian masing-masing. Apakah saya atau Anda berharap demikian? Saya pastinya, iya.

...

Apa yang dapat saya bagi buat Anda yang berkunjung hari ini mendengarkan saya bercerita seperti ini?

Sebuah harapan tentang keluarga bahagia yang semua kembali berasal dari lingkungan sekitar. Apakah kasih sayang yang diberikan sekedar kasih sayang, atau menutupi berbagai kekurangan salah satu anggota keluarga.

Latar belakang orang tua memang menjadi pegangan si anak, tapi bagaimana karakter si anak juga tidak dapat dilepaskan begitu saja. Anak yang punya mental kuat dan berusaha, kelemahan menjadi kekuatan buatnya.

Membangun bangsa memang berasal dari keluarga. Saya berdoa,  keluarga mereka akan selalu bahagia hingga generasi selanjutnya.

Gambar ilustrasi : www.aussievault.com.au
*Tentang keluarga orang lain

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh