Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Apa Cuma di Indonesia, Pokemon Go diminta Untuk Promosi Tempat Wisata


[Ini adalah artikel keenam tentang Wisata] Fenomena yang menarik terkait games Pokemon GO beberapa waktu belakangan membuat Menkominfo meminta Google untuk menyebar Pokemon di tempat wisata yang ada di Indonesia. Apakah ini cuma di Indonesia?

Awal-awal saya benar-benar tertarik dengan games ini, namun lambat laun malah saya hapus di smartphone. Alasannya sederhana, saya sebenarnya nggak suka game selain sepakbola, dan begitu bosan maka pasti saya tinggalin.

Pada ramai-ramainya berita Pokemon Go, bahkan media online paling besar di Indonesia sering memberitakan pula terutama di Semarang, dotsemarang pun ambil bagian dengan melihat sisi pariwisata.

Game virtual buatan Niantic Labs tersebut memang menghipnotis penggunanya dalam artian tertarik. Sehingga tak heran, banyak pengguna yang mendatangi tempat wisata dan berburu di sana.

Ya, sepertinya di Indonesia

Berita yang saya baca berikut ini membuat saya tertarik menuliskannya di blog ini. Apalagi sampai orang sekelas menteri meminta Google menaruh Pokemon di tempat wisata. 

Ini kan menarik. Alasan pak Menteri memang lebih soal keselamatan dan juga branding Wisata untuk promosi.

Saya setuju sih, kalau nggak gitu tempat wisata selalu sepi jadinya selain hari libur. Hingga hari ini, saya belum mendapatkan berita tentang negara selain Indonesia yang memanfaatkan fenomena Pokemon sebagai marketing dan promosi wisata. Atau ada yang tahu, kasih tahu saya dong.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh