Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

CCTV dan Wifi


[Ini adalah artikel kesebelas dari kategori teknologi] Selamat datang bulan Agustus, bulan penuh semangat 45. Sepertinya bulan ini membuat saya harus lebih bersemangat. Hadirnya CCTV di rumah benar-benar menjadi momok tersendiri, terutama aktivitas ngeblog. Postingan ini juga berguna buat yang ingin pasang kamera pengawas di rumah.

Setelah lamanya menikmati pekerjaan yang nyaman, tidak ada gangguan untuk koneksi Internet, saya tidak mengira bakalan kesulitan beberapa pekan menjelang akhir bulan Juli ini. Ironi sebenarnya kalau boleh jujur.

Tapi mau gimana lagi, semacam roda berputar yang mau tidak mau harus dijalani. Mungkin kemarin saya menikmatinya, dan sekarang saya harus mensyukuri apa adanya.

Jangan pasang CCTV dengan jaringan Internet yang kurang besar 

Tujuan orang memasang kamera pengawas adalah memonitor apa yang terjadi. Mengawasi kalau-kalau terjadi kesalahan, sebagai alarm keamanan dan sebagainya.

Namun saya tidak mengerti ketika di rumah dipasang CCTV yang menggunakan jalur Internet Wifi rumah. Saya pikir akan satu paket dengan bundling jaringan Internet dari penyedia. Ternyata tidak. 

Akibatnya, koneksi di rumah tidak stabil. Pembagian koneksi yang digunakan biasa oleh orang rumah ternyata tidak seperti biasanya. Terkadang nyambung dan terkadang tidak. Mau tidak mau, harus direstart agar bisa masuk ke jaringan wifi rumah.

Alasan ini terjadi karena jaringan wifi di rumah masih menggunakan tipe tembaga bukan fiber. Itu artinya kecepatan internet kurang dari 3 mbps. 

Ini tipsnya, bila Anda ingin pasang CCTV di rumah, usahakan punya kecepatan Internet di atas 3 mbps. Setidaknya jaringan fiber. Agar, kamera pengawas yang mengambil jaringan wifi rumah tidak menganggu jaringan wifi yang digunakan personal atau anggota keluarga.

Tidak nyaman

Ternyata akibat pasang CCTV di rumah itu tidak nyaman. Gerak-gerik seperti diawasi. Begini rasanya, toh. Kalau boleh saran, sebaiknya jangan deh. Ini bukan kantor atau sejenisnya. Bingung jadinya saat kebiasaan di rumah diketahui pemilik rumah.

Kalau mau pasang dengan alasan keselamatan lebih baik di pasang di kamar sendiri atau di luar rumah. Untuk saat ini mungkin ini saja yang saya rasakan.

...

Mengapa rumah tiba-tiba dipasang CCTV? Alasannya untuk mengawasi saja. Terutama anggota keluarga yang baru memiliki anak. Mungkin suatu hari saat saya memiliki anak, saya juga melakukannya. Dengan catatan keluarga kecil saya tinggal di rumah sendiri tanpa keluarga besar.

Sekarang mari melanjuti perjalanan di bulan Agustus dengan penuh semangat. Semoga koneksi jaringan wifi di rumah baik-baik saja meski harus sering restart untuk bisa masuk jaringan.

Sebenarnya jaringan internet sudah dibuat sesuai jumlah penghuni rumah, tapi semenjak kabel CCTV ikut nimbrung di kotak Wifi, koneksi sering sulit dimasuki. (Harus sering-sering restart)

Welcome Agustus!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun