Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Sedang Berusaha Membangun 3 Unsur Konten Ini Di Era Media Sosial


Sebagai blogger dan sedikit mengerti tentang personal branding, saya saat ini sedang berusaha membangun 3 unsur konten yang saya baru dapatkan dari video Youtube. Intinya sebuah pegangan untuk kedepan bahwa begini lho konten yang harus dibuat, baik lewat blog maupun media sosial.

Kemarin (beberapa hari lalu), saya menonton video Youtube yang ada pak Jokowi-nya pas ketemu Youtubers di Istana. Karna video tersebut, saya tertarik untuk mengembangkan pesan tersebut.

Saya tidak akan menyuruh Anda atau memaksa mengikuti saya soal ini. Karena sebagai blogger, beropini apa saja tidak ada yang melarang. Dengan catatan tidak mengandung unsur SARA.

3 pesan Jokowi tentang membangun konten yang baik sebagai berikut :

Optimisme

Yang pertama adalah tentang Optimisme. Membangun konten yang berbau optimisme memang penting. Karena banyak generasi sekarang, khususnya remaja, sering galau di media sosial. Saya atau Anda sangat penting mendapatkan sebuah asupan vitamin hati yang memberi nilai optimisme.

Saya membayangkan saat Anda membaca blog saya saat merasa sedih. Tapi setelah selesai membaca salah satu postingan saya, Anda mengatakan pada diri Anda sendiri. Oh ada yah, yang lebih buruk kehidupannya dari saya. Anda tentu akan lebih optimis.

Kompetisi

Ini bukan lagi persaingan antar individu, kelompok maupun kota di Indonesia. Saat ini menurut pak Presiden, saingan kita adalah bangsa / negara lain yang juga melihat bangsa kita sebagai saingan.

Mungkin yang saya tulis tidak akan dapat membuat saingan dengan blogger luar. Namun setidaknya, saya mencoba melakukannya dari sekarang.

Indonesia memiliki beragam blogger keren yang identik dengan kopdar. Di luar sepertinya jarang melihat mereka kopdar selain menghadiri acara. Bila salah, mohon koreksinya soal ini.

Peduli

Kebanyakan blogger sekarang mengisi halamannya dengan deretan review sponsor atau lomba blog. Itu tidak masalah, kok. Semua, termasuk saya juga berharap mendapatkan penghasilan dari tulisan yang dihasilkan.

Tapi cobalah membuat konten dengan tema peduli. Sederhana saja, semisal mereview penjual kue atau pelajar yang naik sepeda ke Sekolah. Nggak perlu banyak, cukup beberapa konten diantara review sponsor yang Anda tulis.

...

3 Unsur ini anggap saja sebagai pegangan saat Anda lupa. Saya sendiri pasti juga lupa suatu hari. Semoga saya tidak khilaf dan tetap berpegang teguh dengan 3 unsur ini.

Mari bersama-sama membangun konten yang baik buat pembaca kita. Tak perlu banyak, setidaknya ada 30% konten yang seperti saya sebut di atas ada di blog kita. Ingatkan saya bila saya mulai salah arah. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun