Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Apakah Saya (Blogger) Perlu Gunain Domain sendiri (website)?


[Ini adalah postingan ke-59 kategori blogger] Apakah tujuan Anda sebenarnya ngeblog? Saya kembalikan dulu kepada diri Anda. Bagaimana hati nurani Anda menjawabnya ini sangat penting. Kalau sudah, mari kita lanjut ke tahap selanjutnya.

Blog adalah catatan harian, semua orang sudah tahu ini. Blog dibuat sebagai pendamping sebuah website utama, terutama bagi perusahaan maupun lainnya. Intinya, blog digunakan untuk bercerita apa yang terjadi dari dalam.

Arah blog berubah seiring perkembangan jaman. Anda semakin banyak menemukan orang-orang di timeline atau media sosial mengaku blogger dengan berbagai keuntungannya. Apakah Anda iri? Pernah membuka alamat blognya yang ditulis dengan domain sendiri dan sebagainya.

Menjadi profesional katanya

Nama-nama blog yang berubah menjadi website (alamatnya), lebih arah tujuannya ingin dilihat profesional. Ibaratnya, biasa naik sepeda sekarang naik kendaraan roda dua atau empat. Tentu lebih ekslusif. Anda harus membayar bensin, perawatan dll.

Setelah menjadi ekslusif, maka keuntungannya juga semakin besar. Dengan catatan, statistik blognya bagus, baik dari kunjungan maupun statistik page rank. Keuntungan yang dimaksud tentu pencari iklan yang mau mengiklankan di blog kita.

Sangat jauh dengan pemilik blog yang menggunakan platform gratisan yang terlihat kurang menarik bila ditaruh iklan. Menjadi profesional, seperti membangun rumah dari awal tanpa mengutang tanah dari orang lain. Begitu secara garis besarnya.

Apakah perlu mengganti ?

Sebenarnya tidak ada bedanya dengan platform gratisan untuk isi konten maupun template. Gratisan memang terlihat kurang menarik, tapi saat ini coba Anda lihat yang berhasil mendulang uang dari media sosial seperti buzzer maupun Youtubers, bukankah mereka menggunakan gratisan platformn juga.

Apakah mereka membangun aplikasi twitter sendiri? Atau Youtube versi mereka sendiri? Tidak kan? Memang konteksnya berbeda, tapi kalau dari sisi ini, kita harus percaya bahwa itu bisa. Yang dicari kan sisi kreatif konten dan isinya.

Dulu alasan saya menggunakan domain sendiri lebih karena terpengaruh saja melihat berbagai blogger melakukannya. Sekarang, saya cukup di sini (blogspot) saja. Beberapa platform lain masih ada semisal Anda juga ingin menggunakannya.

Tidak masalah kalau mengganti dengan domain sendiri. Hanya saja Anda harus tahu konsekuensinya bila Anda baru pertama kali menjadi blogger dengan domain sendiri. Anda harus membayar domain dan hosting setahun sekali, sedikit keterampilan tentang penggunaan bahasa html/programer (bisa saja minta bantuan orang lain) dan jangan lupa menandai kalender waktu pembayaran saat hampir 1 tahun tiba. Dan masih banyak lagi.

Apakah saya menakuti Anda? Santai, itu hanya gambaran saja. Saat ini saya yakin, generasi remaja yang mau ngeblog sudah sangat jarang. Mereka sudah terpapar berbagai media sosial yang siap digunakan. Termasuk platform blog juga. Tinggal isi tanpa ribet, selesai.

...

Saya belum melihat di Indonesia, seperti mimpi saya dari dulu, bahwa menjadi blogger merupakan pekerjaan yang baik saat ini. Banyak mereka yang mengaku blogger sebagai pekerjaan utama tapi juga harus tetap multitasking.

Artinya, ngeblog itu seperti freelancher saat ini. Anda harus mencari lahan lain untuk menghidupi keseharian Anda semisal menjadi buzzer, youtubers, manajer media sosial dan sebagainya.

Beberapa orang yang menjadi blogger ada yang punya pekerjaan utama yang termasuk mentereng. Jadi, saya bisa sarankan saat Anda mau jadi blogger jangan buang pekerjaan utama Anda dulu. Biarkan blog berdampingan dengan pekerjaan utama Anda.

Soal membangun nama blog dengan domain sendiri, saya kembalikan kepada niat Anda dari awal. Bila memang ingin terlihat profesional, ganteng, keren dan mendulang banyak uang, ganti menjadi website.

Namun bila Anda menganggap kesabaran adalah pengalaman dan keberuntungan, platform semacam blogspot, wordpress dan sebagainya itu sudah cukup menurut saya.

Semoga beruntung.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh