Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Masih Mandi Sebelum Azan Subuh


[Artikel 6#, kategori pria 33 tahun] Saya senang jadi orang konsisten meski harus bertarung batin yang menggoda untuk tidak melakukannya. Hingga usia sekarang, manfaatnya sangat terasa. Salah satunya masih mandi dini hari.

Saya tidak menyangka kejadian tahun 2015 saat di Samarinda menjadi titik awal bagaimana saya melakukannya hingga sekarang. Ibarat berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang kemudian.

Manfaat mandi pagi

Saya pernah menuliskan tentang alasan saya mandi pagi pada waktu itu. Saya hanya mencari celah untuk lebih memungkinkan tidak terganggu dengan situasi dan suasana saat itu.

Setelah saya mendapatkan informasi soal mandi pagi yang sangat berguna, saya tak pernah ragu untuk terus melakukannya hingga sekarang.

Mandi pagi banyak manfaatnya. Seperti menahan kantuk bila saya sedang beraktivitas dini hari. Ya, saya bekerja mengurusi blog dotsemarang sejak pukul 3 dini hari. Kadang terbangun jam 2 atau kurang dari itu. Alasan saya bisa bangun lebih awal, bisa dilihat di sini.

Kantuk dapat menyerang siapa saja. Bahkan segelas kopi pahit tidak mampu membendung rasa kantuk yang datang. Mandi adalah salah satu cara menangkalnya.

Gambar : Ilustrasi
...

Kini ketika puasa tiba, rutinitas ini tetaplah ada. Bila sarapan sebelumnya setelah pukul 5 pagi, sekarang harus sebelum pukul 4 pagi. Mandi yang diharapkan untuk mengatasi kantuk, tidak berguna karena perut kekenyangan. Tantangan lagi kali ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya