Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Donasi Aeon


[Artikel 122#, kategori dotsemarang] Membaca ini 'no ads, no paywall, no clickbait-just thought-provoking ideas from the world's leading thingkers, free to all. But we can't do it without you', saya langsung memikirkan blog dotsemarang. Artikel ini, hanya untuk menambah inspirasi saja.

Awal bulan Juni, saya mengunjungi situs aeon.co yang saya dapatkan dari email dengan artikelnya yang berjudul membaca di masa depan. Kebetulan, saya berlangganan email dari pocket.

Belum sampai membaca artikelnya yang menarik perhatian, saya malah langsung terpapar baner donasi dengan tulisan 'support Aeon' di bagian artikel bawah yang nempel, meski tulisan dibaca sampai selesai. Kecuali klik tanda X, baru banernya ilang.

Inspirasi

Saya tertarik dengan cara mereka melakukannya (donasi). Aeon yang telah hadir sejak 2012 sejak awal sudah memantapkan brandingnya sebagai majalah digital. Bahkan Aeon yang termasuk dalam kategori organisasi amal nirlaba dari keluarga Aeon Media Group Ltd ini memberikan cuma-cuma kontennya secara gratis. *tentu wajar*

Mereka didirikan di London oleh 2 orang dan memiliki kantor di 3 kota, seperti London, Melbourne dan New York. Mereka seharusnya dikatakan lebih besar bila membandingkannya dengan blog dotsemarang. Yah, tentu saja. Tidak perlu tertawa juga. Diam!

Cara membuat Donasi

Saya mencoba menelusuri bagaimana mereka membuat donasi. Setelah membuka halaman yang dituju, saya menemukan 2 pilihan di halaman dukungan donasi. Seperti di bawah ini.


Sumbangan terkecil mulai dari 5 dollar (pasang rupiah semisalnya 10 ribu X 5 = 50 ribu rupiah). Jumlah ini dihitung dalam 1 bulan. Bila ingin lebih dari itu, dipersilahkan tentunya.

Dan bila mendonasikan sekitar 50 dollar atau 500 ribu rupiah, itu dihitung satu tahun. Dengan jumlah segitu, penyumbang mendapatkan perlakuan spesial, yaitu menjadi teman. Ada 3 reward yang diberikan (lihat gambar).

Dengan mendukung mereka, berarti mereka dapat membayar penulis, pembuat film dan editor kami, dan membuat Aeon gratis untuk semua orang.

Karena dikelola secara profesional, mereka tetap berkontribusi buat pajak daerah. Mereka adalah badan amal terdaftar dan sumbangan yang dibuat oleh pembayar pajak AS dan Australia dapat dikurangkan dari pajak.

Terjemahan dari paragraf pertama : Tidak ada iklan, tidak ada paywall, tidak ada clickbait-hanya ide yang memancing pemikiran dari para pemikir terkemuka dunia, gratis untuk semua. Tapi kami tidak bisa melakukannya tanpamu.

Mereka juga tetap butuh donasi

Entah apakah pikiran saya saja yang pendek saat membaca baner donasi atau memang demikian bahwa sebesar Aeon saja tetap butuh donasi, mengapa saya (dotsemarang) tidak?

Itu pemikiran awalnya. Bila melihat lebih dari sisi keunggulan, tentu mereka lebih layak mendapatkan donasi karena kualitas konten, profesionalisme dan cara melakukannya (donasi).

Saya tidak ingin berargumen bahwa saya benar dan mereka juga lebih baik. Saya hanya mengambil sisi inspirasinya saja bahwa mereka melakukannya meski sebenarnya, andai mereka mencoba mendapatkan iklan, tentu lebih besar mendapatkan pendapatan.

Mereka, sisi website, yang lebih baik melakukannya. Saya tidak sendiri ternyata dan dalam ribuan pengelola blog atau website yang ingin berbagi lewat konten di internet.

Saya harap kamu tidak salah mengartikan kenapa saya menuliskannya ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh