Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Jambu Air yang Kesekian Kalinya Berbuah


[Artikel 12#, kategori rumah] Setelah dikarunia buah kelengkeng di bulan Maret hingga Mei, kini giliran pohon jambu air yang berbuah. Sungguh menyenangkan memetik buah dari pohon di rumah. 

Saya pikir sudah menuliskan tentang pohon jambu air yang tiap beberapa bulan terus berbuah, ternyata belum sama sekali. Menarik saja menceritakan ini karena saya bisa tahu bulan keberapa lagi akan berbuah.

Juni 2020

Awal bulan, pohon jambu air di rumah kembali berbuah. Saya penasaran tentang manfaat buah ini, terutama kandungan vitaminnya. Apakah ada vitamin C?

Dan benar, bukan hanya kandungan vitamin C nya saja yang dibawanya, tapi juga mengandung vitamin A. Bagus buat mata, mengingat saya sering di depan laptop.

Ketika sering mengkampanyekan hidup sehat dengan memakan buah, sebenarnya tantangannya adalah mengeluarkan uangnya. Beberapa kebutuhan harus diutamakan dan saya khawatir bila harus terus menerus membeli buah.

Hidup sehat itu memang murah, tapi juga harus mengeluarkan biaya. Saya sangat bersyukur dengan awal bulan ini setelah pohon jambu air berbuah.

Tinggal petik, makan dan paling nikmat memakannya adalah setelah beberapa jam menaruhnya di dalam kulkas. Syukurlah jambu air, meski banyak semut merah di pohonnya, berbuah dengan baik. Pernah sih ada ulatnya waktu awal-awal berbuah.

Bagi-bagi ke tetangga

Meski saya orangnya lebih menutup diri semenjak berusia 30 tahun ke atas, saya tetap memperhatikan tetangga. Kali ini jambu air yang cukup banyak berbuahnya, saya bagikan kepada mereka.

Manusia adalah makhluk sosial, tidak mungkin saya melupakannya. Semoga pemberian ini bukan sesuatu yang buruk, terutama jambu airnya. Takutnya ada ulatnya.

...

Panen buah jambu air sama menyenangkannya dengan buah kelengkeng. Masih ada satu lagi pohon yang juga sudah berbuah sebelumnya barengan buah kelengkeng, yaitu buah mangga. Saya lagi-lagi lupa bercerita tentang ini.

Jambu air mengandung banyak serat yang diperlukan oleh tubuh. Kabar baiknya bagus buat sistem percernaan. Dan juga saya jadi hemat untuk tidak membeli vitamin C yang ada di apotik atau minimarket.

Era pandemi yang masih menghantui ini, sangat penting untuk menjaga isi dompet.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang