Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jangan Memanjakan Followers


[Artikel 19#, kategori Instagram] Di Instagram, tips terbaik mendapatkan like atau love banyak adalah menampilkan gambar terbaik. Gambar dengan keindahan, sudut yang menarik dan sesuatu yang berbeda dari umumnya. Sebenarnya wanita malah lebih selangkah di depan daripada pria kalau udah urusan Instagram.

Menjadi terbaik, banyak yang kasih like, itu menyenangkan perasaan. Menarik brand agar digandeng dan berharap dapat kiriman setelah dihubungi merek yang ingin beriklan.

Tapi seperti makan buah simalakama, ingin bersenang-senang malah menjadi kompetisi pribadi yang ingin menampilkan foto terbaik tapi buat stress setiap hari.

Belajar hari ini

ASUS bulan Juni langsung menggebrak dengan perangkat barunya yang datang dari kategori laptop. Saya ingin memanfaatkan momentum ini untuk mengucapkan 'selamat datang' dan mengajak followers dotsemarang melihat blog dotsemarang yang selalu dapat info terbaru dari ASUS.


Tapi yang ada setelah memposting gambar ini, tidak banyak like yang didapatkan. Wajar sebenarnya bila melihat unggahan instagram dotsemarang yang identik dengan Semarang.

Bisa dibayangkan bagaimana posisi orang lain yang berada diposisi saya. Mungkin dia kesal, langsung menghapus, sedikit stress karena harapannya tidak sesuai, dan juga, perasaannya seperti hancur.

Followers yang selalu memberinya banyak like, mendadak senyap. Hilang begitu saja. Padahal setiap hari selalu datang memberi like hingga berkomentar.

Saya belajar hari ini tentang pikiran yang telah dibutakan harapan begitu tinggi yang selama ini sudah terasa nyaman. Pengikut hanya ingin mendapatkan kepuasan diri mereka sendiri. Bila itu tidak sesuai bagi mereka, tidak heran mereka memilih bungkam.

Jangan manjakan followers

Kebanggaan yang selama ini diraih karena banyak tombol hati yang diklik, ternyata bukan karena mereka setia dan menyukai. Bagi pengikut, perasaan mereka lebih penting ketimbang si pengunggah.

Lewat halaman ini, saya ingin mengatakan bahwa jangan terlalu memanjakan followers di media sosial. Sekali memanjakan dengan harapan banyak yang datang (kasih like), itu hanya membuat pemilik akunnya ingin melakukan yang terbaik, bukan untuk kesenangan yang awalnya menjadi diri sendiri.

Mari berhenti bersikap bahwa pengikut dapat mengubah karakter. Bila mereka suka, teruslah tetap berbagi apapun juga. Tak peduli berapa yang didapat dari suka hari ini. Itu adalah akunmu, bukan akun orang lain.

Jangan selalu bermain aman

Meski tombol suka sangat penting bagimu, ingatlah tujuan sebenarnya kamu berbagi dan tinggal di sana (main Instagram). Apakah benar hanya untuk bersenang-senang, atau hanya kepuasan diri yang dibungkus ingin dipuji dan kesombongan diri.

Sesekali, jangan selalu bermain aman. Tidak masalah apa yang kamu posting hari ini. Kadang melihat beberapa akun yang mendadak postingannya berkurang, saya melihatnya seperti ia memiliki banyak masalah dalam dirinya.

Ingin selalu terlihat baik-baik saja dan yang tampil yang terbaik karna ia suka. Itu sangat bermasalah. Banyak faktor yang mempengaruhi mereka. Saya hanya bisa mengelus dada.

...

Saya tidak tahu apakah artikel ini juga mewakilimu dan berguna untukmu. Yang pasti, saya hanya berusaha berdamai dengan diri sendiri yang saya pelajari dari Instagram yang berasal dari dotsemarang.

Sudah-sudah, jangan terlalu membebani diri untuk terus menghasilkan sesuatu yang paling baik dan paling bagus di Instagram. Kamu harus bersenang-senang dan tetap menjadi diri sendiri saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh