Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kucing Mati Kelindes Mobil

[Artikel 24#, kategori kucing] Ada-ada saja derita yang menghampiri ketika kata ikhlas sudah diucapkan. Nasibnya tidak sebaik saudara-saudaranya, sialnya malah mati karena kelindes mobil tetangga. 

Sesaat tidak percaya bahwa kucing itu tewas tergeletak, pikiran masih berucap mungkin dia sedang tiduran saja. Kenyataannya, hari itu adalah hari terakhir ia kembali ke rumah dan menyapa saya.

Saya seperti tidak dianugerahi sebagai pemilik kucing yang baik. Ini kesekian kalinya mendapati binatang peliharaan mati. Mau biarkan saja itu terjadi karena kematiannya karena kecelakaan kendaraan, tapi kasian juga dibiarkan. 

Akhirnya memutuskan menguburnya di sekitar rumah. Selain dekat, waktunya juga beranjak menuju magrib. Perasaan sedih bercampur kesal karena kucing ini masih belum genap 1 tahun umurnya.

Ditambah, seharusnya yang mengurus kematian kucing adalah pengemudi yang menabraknya. Saya jadi ingat Ayah saya yang menabrak kucing dan bergegas menguburkannya dengan pakaian yang dikenakan.

Sedangkan ini, dibiarkan saja di jalan. Usut punya usut, ternyata malah tetangga yang lumayan dikenal yang menabrak. Shock lagi dibuatnya.

Orang baik terkadang tidak mengetahui seberapa buruk apa yang mereka lakukan. Mari mendoakan si kucing agar ia kembali ke surga dan beristirahat dengan tenang.

Sempat diurus tetangga

Ketika si kucing muda ini mulai sering dikasih makan tetangga, si kucing mulai jarang di rumah. Entahlah, kenapa nalurinya berubah. Padahal tiap malam selalu dikandangin.

Saya sempat mengambilnya kembali, namun tetangga mengatakan tidak apa-apa bahwa ia akan merawatnya. Tentu itu adalah salah satu keuntungan buat saya sebenarnya, terutama jumlah makan yang harus dikeluarkan.

Siang itu, sebelum si kucing mati sore harinya, kucing tersebut menghampiri saya pagi harinya. Bertindak jinak, mengelus-elus tubuhnya ke kaki saya. Saya tidak mengira itu adalah salam perpisahannya.

Gambar hanya ilustrasi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions