Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kena Prank

[Artikel 28#, kategori rumah] Mendadak sebuah mobil datang saat saya sedang bersih-bersih (nyapu) halaman depan. Sempat kaget, karena mobil ini bukan punya orang perumahan. Dan ngapain harus memutar di sini (halaman parkir rumah). Namun saat suara pintu dibuka dan suara memanggil nama saya, itu yang membuat lebih kaget. Lho, kok beliau yang datang?

Iya, si pemilik rumah datang. Keluar pintu mobil dengan berkacamata hitam tersebut biasa saya panggil dengan Bapak. Beliau adalah Ayah si tuan rumah yang rumahnya saya tinggali.

Kena prank

Ini benar-benar tidak disangka, mengingat penghuni bawah tidak ada memberitahu saya perihal kedatangan beliau. Apalagi datangnya beliau sendiri dan posisi orang bawah yang sedang mudik bakal jadi cerita sendiri nantinya. 

Beberapa hari sebelumnya, beliau ada menghubungi saya dan mengasih tahu bakal ada orang yang datang ke rumah. Keluarga atau tamu siapa? Pertanyaan ini tidak dijawab sama beliau yang mengabarin lewat pesan WhatsApp.

Dan eng..ii..eng. Yang datang malah beliau sendiri. Kok rasanya saya kena prank. Seperti di video-video YouTube yang selalu jadi konten dengan views terbanyak.

Untungnya nggak ada kamera atau yang merekam. Nggak lucu kan, tahu-tahu disuruh melihat ke sana yang ternyata ada kamera sedang merekam.

...

Pemilik rumah datang tepat jadwal futsal terakhir saya bulan Mei (25/5). Entah kenapa datangnya sendirian. Di mana yang lain. Atau masih nge-prank saya (pikiran dalam batin), sambil celingak celinguk kanan kiri.

Ada-ada saja 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya