Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

22 Tahun

[Artikel 63#, kategori Cinta] Saya sudah menandai kalender jauh-jauh hari sebelum hari ulang tahunnya. Bila tahun lalu tanggal kelahirannya berbarengan dengan malam lebaran, tahun ini setelah lebaran. Sayangnya lagi-lagi tak ada kado yang bisa saya berikan. Saya menyesal makan KFC kalau gini. Kan bisa disimpan uangnya untuk momen ini.

Tidak terasa, setahun berlalu dan ceritanya hampir sama. Ia merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya setelah pulang kerja. Kejutan! Ia menghilang kemudian. Dan pukul tiga pagi, baru ia mengabarin. Saya sudah mengerti, pasti pada ramai di tempatnya. 

Minder

Hanya berstatus mantan, entah kenapa perasaan saya tidak nyaman. Mau memaksakan kehendak dengan kesan yang tak terlupakan, yang ada saya hanyalah pemuas belaka dari sisi kebahagiaan. Ia bahagia, sedangkan saya tetap menderita.

Semenjak ia kepergok pulang dengan pria lain dan akhirnya malah terlihat mesra, mungkin jadian karena pesan chatnya sering terlihat, saya seolah sudah tidak berhak mencintainya lagi.

Perasaan minder sangat besar kali ini. Bagaimana bisa dari pasangan jadi mantan lalu malah jadi orang ketiga (nunjuk ke diri sendiri). Saya membenci situasi saya saat itu. Mau memberikan ucapan seolah kiasan. Saya menderita.

Menebus dosa

Karena dompet benar-benar kosong, kecuali uang untuk kucing yang saya sisikan untuk bisa beli 2 bungkus makanan, yang bisa saya lakukan hanya bisa menemaninnya saat pergi kerja.

Saya pikir dengan bersamanya bisa melunakkan perasaannya untuk lebih dewasa dalam bersikap, terutama setelah ulang tahun. Umur 22 tahun memang masih bersemangat, tapi saya harap ia lebih bertanggung jawab.

Hanya itu yang bisa saya lakukan menebus dosa karena tidak memberikannya sesuatu saat ulang tahun. Lebih dekat dengannya dan mendengarkan apa yang ia minta, termasuk bagaimana ia terus mengeluh karna begitu padatnya aktivitas. 

Dukungan yang saya berikan, semoga tidak terkhianati karena sifatnya yang sering berubah.

...

Selamat ulang tahun, sayang.

Meski diriku sudah bukan priamu, setidaknya masih ada yang bisa aku perbuat sebagai mantan.

Doaku, semoga hubungan kalian langgeng. Jangan ada lagi yang tersakiti. Sehat selalu, dan jadilah mandiri yang bertanggung jawab. Kalau bukan dirimu, siapa lagi yang dapat membuatmu sukses.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Halo, Mei 2024