Minggu dini hari (27/5), Madrid keluar sebagai juara dan mempertahankan si kuping besar untuk ketiga kalinya. Skor final keduanya berakhir dengan kemenangan 3-1 buat Bale yang kali ini memborong 2 gol, bagi tim. Sisanya, ada Benzema yang mencatatkan namanya di papan skor. Hala Madrid!
Tentu suka cita masih menyelimuti saya dan para pendukung Madrid hingga selesai pertandingan dan mengangkat trofi. Bukan Ronaldo kali ini yang jadi pahlawan. Bale yang turun di babak kedua adalah bisa dikatakan pahlawannya. Meski tidak dipungkiri, Ramos, kapten tim merupakan otak yang berhasil menghancurkan Liverpool dengan mengeluarkan Salah.
Salah memang terus digadang-gadang sebagai pemain yang saat ini levelnya mendekati Ronaldo dan Messi. Ia adalah pemain berbahaya dan bos (Zidane) tentu sudah mengintruksi seluruh pemain untuk waspada kepada pemain ini.
Keluarnya Salah, praktis dia masih belum bisa mendapatkan pijakan untuk disejajarkan dengan megabintang Barcelona, Messi maupun Ronaldo.
Keluarnya Salah juga membuat irama permainan Liverpool seolah kehilangan semangat yang sempat memberikan tekanan di awal-awal. Setidaknya, Mane bisa menutupi kekurangan pencetak gol Liverpool. Nama ini menjadi satu-satunya yang tercatat sebagai pencetak gol di final yang berlangsung di stadion Kiev.
Mental berbicara
Madrid sangat diunggulkan untuk kembali juara, meski begitu saat saya melihat poling yang dibuat Google, Liverpool lah yang juara.
Madrid tetap memainkan sepakbola-nya, operan pendek, cepat dan serangan balik (meski tidak banyak karena lebih sering menguasai jalannya pertandingan). Keluarnya Madrid sebagai juara tak lepas dari mental pemenang pemainnya dan semua orang yang berada di bangku cadangan.
Ini tim yang sama seperti saat juara kemarin. Gagal di liga (lokal) tak apa-apa rasanya dengan raihan juara kali ini di pentas Eropa. Apalagi mencetak hattrick, dimana Madrid merupakan tim pertama yang berhasil melakukannya.
Tidak ada yang membicarakan Bale
Panasnya tensi final mengemukakan dua nama menjelang pertandingan, ada Salah dan Ronaldo. Bila Salah berhasil membawa juara untuk liverpool, ia diprediksi mengambil alih pemain terbaik dunia.
Semua berbicara tentang mereka, tidak ada Bale di sana. Bahkan Bale memulai pertandingan dari bangku cadangan babak kedua.
Bale berhasil membuktikan kapasitas sebagai pemain hebat. Saat lampu sorot tidak meneranginya, ia akhirnya mencuri perhatian. Itulah Bale. Situasinya menjadi menguntungkan.
Karius, sebuah dosa kecil yang bakal diingat selalu.
Entah apa yang dipikirkan Karius dini hari tadi. Bukan hanya menjadi aktor kegagalan Liverpool tidak juara, karenanya ia menjadi bahan ejekan di media sosial karena kesalahan yang diperbuat.
Gol Benzema dan gol kedua Bale, bagaimana Karius tidak beruntung kala itu. Meski berhasil menggagalkan banyak peluang, salah satunya dari tandukan kepala Ronaldo, Karius tetap saja manusia biasa.
Jalannya pertandingan
Berikut ini rangkuman yang berasal dari postingan di Twitter saya dan beberapa akun lainnya yang saya jadikan satu, semoga berguna
..
Selamat buat tim,
Tahun depan, apakah masih lapar gelar juara? Semoga saja, selama tim masih banyak mempertahankan pemain bintangnya yang memiliki mental juara.
Bagaimana dengan Bos (Zidane)? Saya harap ia terus bertahan.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar