Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Lebaran, Futsal Minggu Pertama Libur

[Artikel 100#, kategori futsal] Hari ini, Kamis (28/4) terakhir di bulan April. Waktu main lebih panjang dari kamis-kamis sebelumnya. Kami main sampai 3 jam, itu artinya sama seperti hari Selasa dan saya pulang di atas jam 10 malam. Mumpung beberapa hari lagi lebaran dan semua aktivitas diliburkan.

Tubuh sudah terasa lelah sambil melirik jam di ruang sebelah. Beberapa rekan futsal juga mulai pergi meninggalkan kami yang masih bermain. 

Entah kenapa, waktu malam ini terasa panjang. Sambil memegang rahang yang tadi terhantam, sangat sakit, kami mau tidak mau harus terus bertahan. 

Libur lebaran

Selasa pertama bulan Mei jatuh pada hari Lebaran. Itu artinya memang nggak bisa main, meski dipaksa pun, tempatnya yang tutup.

Hari Kamis? Tak afdol bila membiarkan kaki-kaki tetap berada di lapangan. Pada akhirnya, tetap diliburkan juga. Emang ada yang main futsal beberapa hari setelah lebaran? Mungkin ada, tapi bukan saya.

Istirahat panjang

Anggap saja libur lebaran sebagai liburan panjang. Kita bisa mendapatkan banyak jam istirahat yang berguna untuk pemulihan. Apalagi tubuh saya juga masih banyak yang cedera.

Mari ambil hikmahnya saja. Selamat lebaran buat teman-teman yang merayakan. Lewat halaman ini, saya mohon maaf lahir dan batin. Kembali ke nol lagi, ya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya