Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Lebaran, Futsal Minggu Pertama Libur

[Artikel 100#, kategori futsal] Hari ini, Kamis (28/4) terakhir di bulan April. Waktu main lebih panjang dari kamis-kamis sebelumnya. Kami main sampai 3 jam, itu artinya sama seperti hari Selasa dan saya pulang di atas jam 10 malam. Mumpung beberapa hari lagi lebaran dan semua aktivitas diliburkan.

Tubuh sudah terasa lelah sambil melirik jam di ruang sebelah. Beberapa rekan futsal juga mulai pergi meninggalkan kami yang masih bermain. 

Entah kenapa, waktu malam ini terasa panjang. Sambil memegang rahang yang tadi terhantam, sangat sakit, kami mau tidak mau harus terus bertahan. 

Libur lebaran

Selasa pertama bulan Mei jatuh pada hari Lebaran. Itu artinya memang nggak bisa main, meski dipaksa pun, tempatnya yang tutup.

Hari Kamis? Tak afdol bila membiarkan kaki-kaki tetap berada di lapangan. Pada akhirnya, tetap diliburkan juga. Emang ada yang main futsal beberapa hari setelah lebaran? Mungkin ada, tapi bukan saya.

Istirahat panjang

Anggap saja libur lebaran sebagai liburan panjang. Kita bisa mendapatkan banyak jam istirahat yang berguna untuk pemulihan. Apalagi tubuh saya juga masih banyak yang cedera.

Mari ambil hikmahnya saja. Selamat lebaran buat teman-teman yang merayakan. Lewat halaman ini, saya mohon maaf lahir dan batin. Kembali ke nol lagi, ya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh