Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Laptop Mendadak Layar Biru

[Artikel 5#, kategori laptop] Laptop yang saya gunakan sejak tahun 2020 merek ASUS ini mendadak saja layarnya jadi biru. Untungnya tidak sedang beraktivitas serius, seperti nulis. Ada apakah? Padahal saya tidak menggunakannya untuk pekerjaan berat, seperti edit video atau main game. Hanya menulis sambil edit foto. Apakah ini tanda-tanda laptop harus dikembalikan?

Beberapa hari sebelum lebaran (27/4/22), rutinitas saya sedikit terganggu. Dampaknya bisa besar bila terus berlanjut. Apalagi segala aktivitas, terutama pekerjaan utama saya menggunakan laptop.

Membayangkan zaman kala internetan ke warnet jam-jam dini hari, saya tidak ingin mengulanginya. Sudah cukup situasi seperti itu yang saya rasakan.

Hari Raya

Beberapa hari terlewati dan suara takbir sudah terdengar nyaring. Karena belum waktunya untuk sholat ied, saya seperti biasa mengerjakan pekerjaan rutin dahulu.

Jleb, layar kembali biru. Saya panik, sekaligus bingung. Beberapa teman-teman yang saya tanyain di grup WhatsApp, dari sekian jawaban, tidak banyak solusi yang didapatkan.

Entahlah, saya pasrah jika harus laptop bermasalah. Mungkin sudah seharusnya laptop pinjaman ini dikembalikan, tapi tidak rela. Bagaimana nasib saya tanpa laptop? Terbelengkalai?? Saya ingin memakainya dulu.

Mau beli laptop pun mungkin dapatnya yang second. Atau mengganti layar dari laptop lama yang sebelumnya. Saya menuliskannya tentang biaya yang harus ditanggung bila mengganti layar. Lumayan juga. Nanti bisa dilihat di bawah.

Ketika sebagian besar orang-orang, khususnya mereka yang beragama islam merasa bahagia. Di sini, saya merasa menderita. Memikirkan ke depannya tentang apa yang berikutnya akan saya lakukan tanpa laptop.

Bila bermasalah pun, bagaimana mempertanggung jawabkan kepada pihak ASUS atas produk yang saya gunakan. Maju kena, mundur kena.

...

Saya tidak tahu apa yang terjadi, laptop mendadak layarnya jadi biru. Segala aktivitas di layar, tidak bisa diakses. Andai saja saat itu sedang nulis di note, mungkin saya akan nangis. Ya, laptop harus dihidupkan ulang atau restart.

Ada-ada saja tantangan bulan puasa menjelang lebaran. Semoga saya baik-baik saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh