Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Puasa Tidak Sendiri

[Artikel 39#, kategori rumah] Minggu kedua puasa berjalan, atau setengah bulan April, saya tidak sendiri melewati ramadan. Pemilik rumah datang. Bakal banyak perbedaan dari hari sebelumnya.

Sabtu pagi (16/4), setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah, saya langsung bergegas menuju bandara. Tidak banyak orang yang datang kali ini, hanya si bungsu.

Seperti yang dibicarakan sebelumnya kepada saya sebelum puasa, jika ia akan datang kembali bila diterima (ujian masuk ke jejang karir yang lebih tinggi).

Syukurlah berarti dia sudah diterima karena datang kembali ke Ibu Kota Jawa Tengah. Perjuangan pantang menyerah yang perlu diaprsiasi.

Naik level

Setelah beberapa minggu dari awal puasa sendiri, hari ini saya tidak sendiri lagi. Bahkan level menu buka dan sahur naik level. 

Tidak mungkin, si bungsu mau makan makanan seperti saya yang hanya satu kaleng sarden untuk 4 hari lebih atau kerupuk dicampur kecap.

Apakah nilai gizi tubuh saya akan lebih baik? semoga saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya