Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pantang Menyerah

[Artikel 37#, kategori rumah] Seperti ucapannya tahun lalu, jika tahun depan akan kembali mencoba. Saya yakin itu terjadi dan dia datang hari ini untuk kembali mengikuti ujiannya. Semangat pantang menyerahnya patut diapresiasi.

Minggu kedua bulan Maret, hari Jumat pagi (11/3), si bungsu (pemilik rumah) datang ke Semarang. Kali ini sendiri, tidak membawa anak istri. Berarti dia fokus untuk ujiannya saja.

Semangat

Setelah keluar dari bandara, saya mencari tempat sarapan pagi. Terkadang bingung ketika ditanya tempat makan pagi hari yang rekomendasi. Meski cukup banyak, namun karena jarang makan di luar, perasaan selalu hilang saat ingin memberi informasi.

Memiliki segalanya memang menyenangkan, sayangnya syarat tersebut tidak menjamin seseorang untuk bisa lolos seleksi. Bahkan sudah bekerja keras sekali pun.

Saya mengagumi semangatnya untuk kembali. Bila saya, mungkin sudah menyerah karena sadar diri. Perjuangan dan ambisinya sudah terlalu besar, keluarga tentu mendukungnya.

Kami akhirnya tiba di salah satu tempat makan yang berada di dekat stadion Diponegoro. Soto Kudus, lama juga tidak mampir ke sini.

...

Saya tidak tahu harus cerita tentang apa lagi. Yang pasti, rumah tidak sepi tengah bulan ini. Semoga dia berhasil lolos ujiannya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun