Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Komplit! Sudah Vaksin 3

[Artikel 38#, kategori kesehatan] Mungkin bisa dibilang juga, salah satu alasan akhirnya memutuskan vaksin ketiga adalah kebijakan baru Pemerintah yang resmi menjalankan aturan perjalanan terbaru bagi penumpang domestik menggunakan pesawat terbang, kapal laut, kereta api dan transportasi lain tanpa harus wajib tes PCR & Antigen.

Pagi ini, Sabtu (12/3/22), saya akhirnya vaksin ketiga dengan lokasi penerima adalah Bugangan. Sedangkan yang pertama dan kedua adalah Padangsari. 

Jika yang pertama dan kedua berada di Tembalang, Semarang atas, maka yang ketiga berada di Semarang bawah. Tepatnya di sekitar Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto, tapi bukan di dalam rumah sakitnya. Tapi di depannya, sebelah Indomaret.

Khawatir

Semenjak jadwal vaksin ketiga sudah diumumkan lewat aplikasi Pedulilindungi bulan Februari kemarin, saya sedikit khawatir ketimbang vaksin 1 dan 2. Entahlah, kenapa saya cemas.

Keraguan semakin bertambah karena beberapa rekan futsal ada yang mengalami sedikit nggak enak badan yang membuat mereka membatalkan waktu bermainnya. 

Dan juga, tipe vaksin yang diberikan juga berbeda dari yang pertama dan kedua. Ini jadi alasan lain untuk tidak vaksin di bulan Februari.

Soal waktu juga berpengaruh. Saya belum menemukan waktu yang tepat, bila melakukan tengah pekan, rasanya bakal mengganggu saat saya harus bermain futsal.

Vaksin 3 komplit

Kekhawatiran itu sirna kala hati mulai mantap. Jika tidak sekarang, kapan lagi. Dan kebenaran waktunya tepat, akhir pekan. Ada jeda beberapa hari waktu pemulihan sebelum main hari Selasa.

Saat tiba di lokasi yang lebih mirip rumah, saya pikir akan mengantri lama. Ternyata yang mendaftar lewat website victori.semarangkota.go.id tidak banyak pagi ini.

Ya, masyarakat di Kota Semarang untuk bisa vaksin harus mendaftar lewat website tersebut. Mulai dari dosis pertama hingga ketiga, semuanya ada. Termasuk lokasi dan waktunya.

Setelah menyerahkan fotocopy KTP di meja pendaftaran, saya kemudian menunggu. Eh...tak berapa lama nama saya dipanggil. Pemeriksaan seperti biasa, dan kemudian disuntik yang kali ini tidak berasa ada jarum masuk.

Meski tidak berpengaruh apa-apa setelah beberapa waktu setelah ada di rumah, kekhawatiran yang dirasa membuat saya memilih beristirahat saja ketimbang langsung berhadapan dengan laptop.

Meski hanya sebentar memejamkan mata, rasanya sudah cukup untuk menuntaskan beberapa pekerjaan.

...

Yeah! Komplit juga vaksin ketiga. Kondisi saya sangat baik, tidak begitu mengkhawatirkan seperti apa yang teman katakan. Lagi-lagi imun seseorang berpengaruh. Kalau kamu rajin berolahraga, seharusnya aman saja.

Yang belum, segera yuk!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024