Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Komplit! Sudah Vaksin 3

[Artikel 38#, kategori kesehatan] Mungkin bisa dibilang juga, salah satu alasan akhirnya memutuskan vaksin ketiga adalah kebijakan baru Pemerintah yang resmi menjalankan aturan perjalanan terbaru bagi penumpang domestik menggunakan pesawat terbang, kapal laut, kereta api dan transportasi lain tanpa harus wajib tes PCR & Antigen.

Pagi ini, Sabtu (12/3/22), saya akhirnya vaksin ketiga dengan lokasi penerima adalah Bugangan. Sedangkan yang pertama dan kedua adalah Padangsari. 

Jika yang pertama dan kedua berada di Tembalang, Semarang atas, maka yang ketiga berada di Semarang bawah. Tepatnya di sekitar Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto, tapi bukan di dalam rumah sakitnya. Tapi di depannya, sebelah Indomaret.

Khawatir

Semenjak jadwal vaksin ketiga sudah diumumkan lewat aplikasi Pedulilindungi bulan Februari kemarin, saya sedikit khawatir ketimbang vaksin 1 dan 2. Entahlah, kenapa saya cemas.

Keraguan semakin bertambah karena beberapa rekan futsal ada yang mengalami sedikit nggak enak badan yang membuat mereka membatalkan waktu bermainnya. 

Dan juga, tipe vaksin yang diberikan juga berbeda dari yang pertama dan kedua. Ini jadi alasan lain untuk tidak vaksin di bulan Februari.

Soal waktu juga berpengaruh. Saya belum menemukan waktu yang tepat, bila melakukan tengah pekan, rasanya bakal mengganggu saat saya harus bermain futsal.

Vaksin 3 komplit

Kekhawatiran itu sirna kala hati mulai mantap. Jika tidak sekarang, kapan lagi. Dan kebenaran waktunya tepat, akhir pekan. Ada jeda beberapa hari waktu pemulihan sebelum main hari Selasa.

Saat tiba di lokasi yang lebih mirip rumah, saya pikir akan mengantri lama. Ternyata yang mendaftar lewat website victori.semarangkota.go.id tidak banyak pagi ini.

Ya, masyarakat di Kota Semarang untuk bisa vaksin harus mendaftar lewat website tersebut. Mulai dari dosis pertama hingga ketiga, semuanya ada. Termasuk lokasi dan waktunya.

Setelah menyerahkan fotocopy KTP di meja pendaftaran, saya kemudian menunggu. Eh...tak berapa lama nama saya dipanggil. Pemeriksaan seperti biasa, dan kemudian disuntik yang kali ini tidak berasa ada jarum masuk.

Meski tidak berpengaruh apa-apa setelah beberapa waktu setelah ada di rumah, kekhawatiran yang dirasa membuat saya memilih beristirahat saja ketimbang langsung berhadapan dengan laptop.

Meski hanya sebentar memejamkan mata, rasanya sudah cukup untuk menuntaskan beberapa pekerjaan.

...

Yeah! Komplit juga vaksin ketiga. Kondisi saya sangat baik, tidak begitu mengkhawatirkan seperti apa yang teman katakan. Lagi-lagi imun seseorang berpengaruh. Kalau kamu rajin berolahraga, seharusnya aman saja.

Yang belum, segera yuk!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh