Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Recovery

[Artikel 35#, kategori kesehatan] Tidak menyangka efeknya lebih berat dari sebelumnya saat selesai mengikuti kegiatan famtrip. Butuh 2 hari tubuh ini kembali normal. Semoga besok (awal bulan), saya sudah siap kembali menyapa datangnya bulan baru.

Saya sampai di rumah Jumat malam (29/10) menggunakan ojek online si Maxim. Perjalanan sedikit menegangkan karena jalurnya menurun dari Semarang atas ke Semarang bawah. Dan driver-nya nggak santai membawa kendaraan. Mungkin biasa baginya, tapi tidak dengan saya yang membawa beberapa barang.

Apalagi jarak antara kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang sudah hitungannya luar kota. Jadi tidak heran ongkos transportasi lebih mahal dari perjalanan dalam kota.

Kamu tahu, uang transportasi sebagai biaya kompensasi mengikuti kegiatan hanya tinggal beberapa ribu. Bolak-balik sudah menghabiskan 90 ribu lebih dan sisanya hanya bisa buat beli obat masuk angin.

Recovery

Hal pertama yang saya pikirkan sebelum mengambil bantal guling sebelum tidur adalah minum obat pencahar 'Laxing'. Dua hari berkegiatan, banyak makanan masuk dan proses pembuangan isi perut tidak lancar.

Bangun di akhir pekan kali ini hanya mampu berdiam diri. Tidak ada aktivitas bersepeda. Hanya menyelesaikan tugas-tugas yang sudah rutin dilakukan, seperti update blog, media sosial dan buat konten di platform lainnya.

Minum jahe hingga menambah dosis vitamin B lewat minuman energi terus saya lakukan selama dua hari (Sabtu-Minggu). Tapi tetap saja, tubuh masih terasa lelah.

Ditambah malam minggunya saya bangun di awal karena menyaksikan pertandingan Manchester United. Syukurlah menang, jika tidak saya bisa kesel sendiri bawaannya. Saya bangun setengah satu malam dan setelah itu langsung beraktivitas.

Minggu siang, saya masih menyempatkan tidur siang. Sama seperti hari Sabtu, tapi tetap saja tubuh ini seperti tidak ada tenaganya. Bersepeda pagi hari di hari Minggu pun enggan dilakukan, apalagi ban masih kempes.

Recovery atau pemulihan selama dua hari benar-benar begitu berat. Apakah ini faktor umur atau kurang istirahat saja. 

Terima kasih Tuhan, badan ini masih  dijaga dan tetap diberikan kesehatan. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024