Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

MU 0-5 Liverpool : Jangan Biarkan Ronaldo Tenggelam

[Artikel 94#, kategori MU] Malam ini (Minggu, 24 Oktober), Manchester United dibantai Liverpool dengan skor 5-0. Malam yang akan diingat para jutaan fans, baik Setan Merah maupun The Reds. Apalagi kalahnya di Old Trafford.

Sejak Ronaldo dicadangkan Solskjaer saat MU bermain seri melawan Everton, saya ingin menulis ini. Rolando jangan dibiarkan tenggelam.

Entah kenapa bulan Oktober begitu sulit menulis tentang Manchester United. Statistiknya yang naik turun mungkin jadi alasan saya baru menulis hari ini.

Ronaldo debut sejak bulan September. Sinarnya yang begitu terang mendadak kelam karena keinginan egoisnya untuk berjuang bersama tim yang membesarkannya seperti sekarang.

Saya pikir siapa pun pemainnya, bermain di era Solskjaer pastilah pudar. Entah ada apa dengan manajemen yang masih mempertahankan.

Kita tahu bahwa sekelas Mourinho yang menghadirkan 3 piala saja masih di depak karena alasan kehilangan jati diri bermain.

Kini, era Solskjaer yang punya pemain terbaik dan deretan bintang, tanpa gelar malah tetap tumbang.

Malam yang begitu panjang

Keputusan saya kali ini benar menuruti kata hati untuk tidur lebih cepat. Padahal ada duel El Clasico musim ini, yang kali ini Barcelona mengawalinya sebagai tuan rumah. Sayang, mereka kalah dari Real Madrid dengan skor 1-2.

Hanya beberapa jam saja, dan sebenarnya saya sangat menantikannya sampai-sampai tidur siang. Tapi entah karena rasa kantuk yang sangat kuat atau mengikuti intuisi, saya malah tidak nonton semua pertandingan. Baik MU maupun Real Madrid.

Saat dini hari tiba karena alarm berbunyi, yang pertama saya buka adalah kabar terbaru dari duel kedua tim favorit saya. Tentu, Manchester United paling utama.

Jika kalah adalah kewajaran, maka kalah dengan skor mencolok itu namanya kurang ajar. Sepertinya ini jadi malam yang begitu panjang buat para fans dan semua pemain MU.

Jangan biarkan Ronaldo tenggelam

Kesabaran saya sepertinya sudah habis. Sebaiknya manajemen harus segera bertindak. Old Trafford sudah tidak bisa memberi petuah karena sudah lulu lantah.

Kabar Zidane beberapa waktu belakangan yang tersiar, sebaiknya dimasukkan dalam opsi rapat besar kali ini. Menunggu hingga akhir musim, rasanya sudah sulit jika ingin tim menjadi salah satu calon juara.

Kasian Ronaldo yang mau pulang kembali dan berusaha membantu tim agar bisa terbang kembali. Ia seperti berada di padang pasir seorang diri. Tak tahu apa yang harus dilakukan karena semua orang merasa sudah habis.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh