Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

16 Tahun, Salut!

[Artikel 13#, kategori komunitas] Butuh hati yang besar agar tidak tenggelam dalam perkembangan zaman. Perjalanan 16 tahun tidaklah sangat mudah untuk sebuah komunitas. Saya menaruh hormat untuk mereka yang masih bertahan.

Bulan Oktober, komunitas blogger tertua di Kota Semarang, Loenpia.net, berusia 16 tahun. Ucapan selamat lewat dari salah satu anggotanya yang ada di Facebook. Saya mengenal beliau dan saling terhubung di aplikasi biru tersebut.

Salut!

Dibalik ucapan 16 tahun tersebut, ada sosok yang luar biasa. Saya merasakan betul bagaimana jadi seseorang yang masih bertahan atas nama masa lalu yang diperjuangkan.

Banyak orang-orang bertumbangan dalam satu perjalanan. Meski masih ingat pun, rasanya hati sudah tidak seperti dulu saat tertawa maupun berduka bersama.

Saya benar-benar salut buat orang yang masih bertahan dan tetap mengucapkan selamat. 

Meski terasa sepi, ada pun hanya sekedar instalasi, orang tersebut tetap melakukannya. Baginya ucapan adalah rasa cintanya yang konsisten.

Tidak peduli bahwa ia kini sendirian. Yang terpenting bahwa ia sangat bangga atas apa yang sudah diraih lewat nama tersebut.

Gersang

Komunitas, entahlah apa yang mau diharapkan. Dalam postingan beliau, orang-orang sudah beralih tempat yang lebih cepat. Tidak perlu berkumpul atau bercerita saat bertemu, toh, ada aplikasi perpesanan yang menghubungkan mereka.

Saya jadi iri sendiri. Meski baru 11 tahun, nasib dotsemarang juga hampir sama. Bedanya, saya tidak punya komunitas di aplikasi perpesanan. Tapi tetap saja saya bangga dengan nama ini. Saya bukan saja mempertahankan, tapi tetap menjaganya agar tidak padam.

Berbeda dengan mereka, meski situsnya tetap aktif, di sana sudah terasa gersang. Beberapa anggotanya juga sudah tidak rutin menulis lagi. Termasuk beliau yang mengucapkan.

...

Di usia ke-16 tahun, beliau tetap mengucapkan selamat ulang tahun. Terasa menyenangkan membacanya, tapi juga terasa terenyuh karena beliau tidak menjadi seperti yang lainnya. Lebih baik tidak peduli dan mengakhirinya saja.

Salut buat beliau. Terima kasih mengajarkan betapa pentingnya dedikasi dan berbesar hati. Hormat!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan