Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Level Sulit Mengubah Kebiasan, Kecanduan

[Artikel 18#, kategori keluarga] Saya pikir, seseorang dapat berubah karena sering berbagi kisah. Ternyata saya tidak belajar yang sudah-sudah. Kebiasaan memang bisa diubah, namun saat sudah kecanduan? 

Rasanya susah. Antara marah dan sedih, saya berada dalam situasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Marah, itu percuma. Mau nangis, rasanya ia tidak bergeming.

Orang-orang yang sudah berada pada level tinggi sulit mengubah kebiasaan menurut saya, ternyata disebut kecanduan.

Orang-orang ini sebenarnya berusaha mengubah, namun tetap kalah. Pikirannya seolah buntu dan mudah menyerah.

Sekeras apapun mulut berkata, hanya ada waktu berbeda. Maksudnya sesaat saja ketika ia mengaku ingin berubah, esok harinya ia kembali pada kebiasaan.

Menyedihkan memang orang-orang seperti ini. Latar belakang yang keras dan buruk tak mempengaruhi kebiasaan mereka melakukan hal itu lagi dan lagi.

Percuma sukses dan punya banyak uang jika semuanya kembali ke semula tanpa arah. Seolah kecanduan adalah dunia yang berbeda.

Ini bukan tentang kecanduan obat terlarang. Ini kisah tentang pengalaman yang hanya ingin dikeluarkan dari orang-orang terdekat yang selalu mengatakan takut, namun lagi-lagi menjadi pengecut.

*menghela nafas

Tidak perlu lagi bicara menasehati karena dianggap paling dewasa. Berdoa saja bahwa semua akan baik-baik saja.

Ia sudah memilih jalannya, maka akibatnya harus ia sendiri yang merasakannya. 

Menolognya?? Percuma saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat