Catatan
Pekerja Keras
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 14#, kategori keluarga] Saya cemburu dengan mereka. Masih muda sudah bekerja. Dibandingkan saya saat seusia mereka, saya malah berfoya-foya dengan waktu dan hubungan manusia. Bila ada panggung yang menginginkan mereka mendapatkan penghargaan, saya adalah orang pertama yang akan bertepuk tangan.
Saya heran dengan mereka yang muda sekarang. Atau memang mungkin sudah jamannya. Dibalik terselubungnya niat mereka mendapatkan penghasilan, mereka belajar menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung orang lain.
Dunia kerja itu kejam, menjadi baik dan nurut saja tidak cukup. Salah sedikit, langsung mempengaruhi pikiran dan perasaan. Para pekerja keras ini mungkin memang harus ditempa, layaknya membuat pedang yang terus dipukul agar menjadi berkualitas dan tajam.
Mereka tidak mengeluh karena harga perasaan mereka setimpal dengan bulanan yang didapat. Bila ada pun, mungkin waktu mereka bersantai yang jadi alasan para pekerja keras ingin segera berganti tempat kerja. Mereka hanya ingin diberi waktu libur untuk berkumpul. Baik bersama keluarga maupun orang terdekat.
Doa saya untuk mereka, agar tetap tangguh. Langkah kalian sudah lebih maju dari orang biasa. Pengalaman kalian pun lebih banyak dari sekedar pembaca teori orang seperti saya. Dan bersabarlah untuk menikmati prosesnya. Lalu, berhentilah bila semua yang dilakukan sudah tidak dapat dinikmati lagi.
Menjadi orang pekerja keras sangat baik, tapi tetap untuk menikmatinya sebagai manusia.
*Gambar : Ilustrasi
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar