Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Nulis Pagi Buta di Balkondes Sakapitu

[Artikel 14#, kategori Dibalik Layar] Hari ketiga kegiatan Jateng On The Spot 2020, seperti biasa saya bangun pagi buta atau dini hari. Jam masih menunjukkan pukul 01.30 wib. Karena situasinya tidak mendukung meski bukan menginap di rumah warga, tetap saja ada perasaan tidak enak untuk beraktivitas di penginapan yang berisi rekan-rekan wartawan dalam satu ruangan.

Yang saya suka dari homestay di Balkondes Sakapitu adalah desain rumahnya yang unik. Dalam satu rumah, bisa ditempati lebih dari 5 orang. Karena ada 2 ruangan, satu bawah dan atas, saya dapatnya bagian atas.

Fasilitas minim colokan kamar atas

Meski menarik dari sisi tampilan dan bagaimana desain tempat ini diperuntukkan orang banyak, saya selalu khawatir tentang penempatn colokan listrik. Apakah cukup banyak, atau malah sebaliknya?

Dan benar saja, untuk ruangan atas yang hanya ada satu tempat tidur (karena ada rekan lainnya, jadi dipakai 2 orang), colokan listriknya hanya ada satu. Dan itu pun berada di dekat meja. Bagian itu dekat dengan rekan wartawan. Saya tidak ingin mengganggu jam istirahatnya karena aktivitas saya setiap pagi buta.

Menuju Aula

Sejak sore sebenarnya saya sudah memperhatikan setelah mandi. Sepertinya saya akan bekerja di luar rumah ini. Dan setelah kegiatan dari Rumah Bahasa malam harinya, saya langsung beristirahat. Meninggalkan obrolan bersama rekan-rekan lainnya yang kebanyakan berasal dari Semarang.

Alarm yang saya pasang jam setengah 2 masih belum berbunyi. Mata saya lebih dulu bangun malah. Setelah akhirnya salat malam, saya langsung menuju aula yang lokasinya berada kurang lebih 20 meter dari penginapan.

Suasananya ternyata ramai meski beberapa orang sedang tidur di lantai. Bunyi televisi begitu terdengar saat kaki saya melangkah dengan pakaian lebih tebal. Jam setengah 2 masih dingin tentunya.

Meja kayu yang berada di sana akhirnya menjadi tempat saya beraktivitas seperti biasanya saat di rumah. Colokan pun berlimpah. Saya bisa mengisi banyak gadget di sana.

Dan syukurlah, ada WiFi di aula yang terbilang mumpuni untuk dipakai. Tapi tetap saja, terkadang mati hidup dan membuat saya harus gunakan hotspot sendiri.

...

Akhirnya saya berhenti ketika suara di masjid mulai akan mengumandangkan azan. Jujur, menulis di aula dengan fasilitas yang termasuk lengkap bukan berarti mudah. Saya sulit konsentrasi ternyata.

Suasananya tidak mendukung meski gelap malam kaya dengan cahaya kerlap-kerlip yang terlihat dari tiang-tiang di depan tempat saya duduk.

Yasudahlah, akhirnya saya kembali masuk dan langsung mandi pagi seperti biasa sekitar jam 4 pagi. Salat terus tidak tidur lagi. 

Dampaknya, saya lebih banyak diam saat perjalanan menuju pulang ke Semarang dan beberapa tempat yang dikunjungi. Tenaga sudah terkuras habis dan mata saya benar-benar mengantuk.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Halo, Mei 2024