Catatan
Rumah yang Terasa Mengerikan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 1#, kategori healing] Saya telah berusaha. Bahkan menuliskan kesedihan saya sebagai proses kesehatan mental yang biasa dilakukan saat merasa sedih, depresi maupun mengingat seseorang. Nyatanya, ini lebih parah dari koronavirus. Rumah penuh dengan kenangan dirinya. Saya berharap dia datang dan membantu saya hari ini.
Setiap sudut, kamar, kamar mandi, dapur dan bahkan halaman belakang, adalah tentang dia. Salah saya sebenarnya yang satu tahun selalu minta ditemanin. Dan akhirnya kala ada teman, sekarang kembali sendirian, yang diingat hanya dia.
Perasaan saya melow, ada banyak kekhawatiran. Beruntungnya, manajamen pekerjaan saya tidak terganggu. Dan semoga tidak bila trauma ini tidak lekas pergi.
Saya merasa kejadian ini mengulang terus kejadian dari masa lalu. Entah dosa apa di kehidupan sebelumnya, apakah mereka tidak sedih dari akibat meninggalkan seseorang yang pernah berharga kehidupan sebelumnya.
Tidak mudah menjadi orang yang ditinggalkan ketika semua kenangan dilalui bersama-sama. Tulisan ini mendadak saya tulis karena perasaan mendadak galau lagi. Saya harap ini bisa mengatasi perasaan saya.
Traumatic life events engulf us in chaos and uncertainty. Often, as a coping mechanism, we shut out the world and withdraw within ourselves. By psyche.co.
*Gambar hanya ilustrasi
Artikel terkait :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar