Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Protokol Kesehatan di Tempat Futsal

[Artikel 56#, kategori futsal] Ronaldo, Ibra, Neymar dan masih banyak lagi adalah deretan pemain bola yang kena Corona. Padahal bisa dikatakan tempat mereka berlatih, fisik yang terus terjaga dan pengawasan yang ekstra adalah yang terbaik. Tapi tetap saja harus karantina. Lalu, bagaimana dengan saya ?

Hari ini (12/11) adalah minggu kedua saya kembali bermain futsal. Saya tidak sabar menunggu bermain, karena minggu pertama kemampuan saya belum keluar semua. Masih sangat kaku.

Protokol Kesehatan

Satu sisi ingin menuntaskan perasaan bermain, namun sisi lain harus waswas karena Covid-19. Tempat futsal yang kali ini digunakan sudah menerapkan protokol kesehatan. Bisa dilihat dari wastafel buatan yang digunakan.

Tapi, apakah itu digunakan? Rasanya air di dalamnya bakal tidak banyak berkurang. Beberapa orang mungkin mengabaikannya dan langsung menuju tempat duduk rekannya yang lain sebelum bermain.

Alhasil, perlindungan diri adalah cara terbaik agar saat pulang nanti tidak membawa akibat dari covid-19. Terus gunakan masker. Semisal ada hand sanitizer, sebaiknya dipakai.

Tubuh yang masih remuk setelah pagi harinya

Pertama kali main, setelah absen sampai 6 bulan, esok harinya tubuh terasa remuk semua. Kondisi yang baru kembali diturunkan ke lapangan ternyata berimbas pada kondisi badan yang membuat pegal-pegal.

Dilema ketika 2 hari kemudian, saya memaksa tubuh saya bergerak dengan bersepeda menuju rumah si Dia pagi harinya. Dan kemudian, melanjutkan kegiatan beberapa hari di luar kota. Bisa ngebayang gimana pegal-pegalnya tubuh saat itu karena tidak ada waktu pemulihan.

Seminggu terlewati wajar jika tubuh tersakiti. Namun saya tidak menyangka minggu kedua harus kembali merasakan yang sama, yaitu remuk-remuk alias pegal-pegal.

Parahnya, saya kebangun kesiangan setelah beberapa jam setelah beristirahat. Memang saya tidak beristirahat seperti keadaan normal, tapi mau gimana lagi.

Dampaknya dari minggu kedua saya futsal adalah tidak menulis seperti hari biasanya. Manajemen waktu saya berantakan dan imbasnya tentu ke dotsemarang.

...

Tidak ada cara untuk menghindar dari Corona. Sekelas pemain bola profesional saja kena dampaknya, apalagi kita yang bukan profesional. Entahlah, apakah wastafel portable itu benar-benar berguna saat ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun