Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Halo November 2020

[Artikel 82#, kategori catatan] Akhirnya terbit juga postingan blog dotsemarang, meski ditengah kecamuk perasaan yang luar biasa parah. Seharusnya tiap awal bulan, saya menuliskan harapan untuk menjalani hari-hari agar tidak tersesat. Tapi kali ini, saya dibantai habis-habisan.

Mau memecahkan berapa banyak rekor lagi sebagai pria seksi yang mencintai kekasihnya, tapi diputus berkali-kali. Dini hari tadi, udah kesembilan kalinya. Bukankah itu sebuah rekor. Padahal tidak ada masalah sebelumnya. Tahu-tahu seperti hujan yang turun tak pernah terprediksi.

Saya akhirnya bisa marah. Meninggalkan dia yang sudah panjang lebar menulis dengan rangkaian penuh pasti bahwa hubungan kami mulai hari ini berakhir. Namun anehnya, sempat-sempatnya dipuji sebagai pria baik.

Sepertinya menjadi baik dalam hubungan tetap saja ditinggalkan. Mungkin sebaiknya jadi brengsek sekalian. Lupakan tentang ini.

November rain 

Ternyata bulan November tahun lalu, hujan juga. Entah kenapa pagi ini saat saya bersepeda tidak menahan derai air mata saat mendengarkan musik di telinga. Untungnya hujan, saya punya alasan kenapa mata saya berkaca saat terpaksa pulang ke rumah.

Dan mendadak perasaan saya jadi melow padahal baru awal bulan. Sialan! Saya belum berjuang apa-apa di bulan ini, tapi sudah diruntuhkan.

Saya senang menyelesaikan tugas di bulan Oktober kemarin saat berpartisipasi bareng Disporapar Jawa Tengah. Dan harapannya, semoga tidak tertunda lagi pertengahan bulan ini.

Strategi untuk blog dotsemarang

Sepertinya keputusannya putus lagi, berasa jadi kebiasaan kekasihnya seolah tak memiliki perasaan, membuat bulan November terasa berat. 

Mungkin saya harus memikirkan cara agar dotsemarang tidak terdampak, mengingat bulan Oktober penayangannya terus merosot. Saya tidak ingin terjadi lagi.

Masalah terbesar seorang blogger adalah mengatur perasaannya. Bila bagus, moodnya baik, maka tulisannya juga baik. Dan tidak akan merasa lelah untuk terus memposting. Namun sebaliknya, itu bakal jadi dilema. 

Dan saya sedang berada di titik ini sekarang (dilema berat).

Saya ingin sekali berbicara dengan seseorang tentang masalah saya. Saya ingin manusia, bukan halaman putih dengan warna merah yang terlihat disetiap kata dan kalimat yang terketik.

Tidak baik-baik saja

Saya merindukannya. Semoga dia sehat selalu. Andai saya punya kemampuan memutar waktu, mungkin saya akan meminimalisir kesalahan - kesalahan konyol yang saya lakukan.

Selamat datang bulan, November.
Maafkan saya, 
Saya sedang tidak baik-baik saja hari ini.
Semoga diri saya di masa depan, bulan yang sama, lebih baik lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions

Review Film Tum Bin 2 (2016)