Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Halo September 2020

[Artikel 80#, kategori catatan] Babak baru sudah dimulai semenjak ia pulang. Apakah bakal banyak drama lagi? Ditambah liga-liga Eropa yang juga bakal dimulai bulan September ini. Saya tidak tahu seperti apa ke depan. Apakah konsistensi lagi-lagi terbentur masalah hal-hal sepele?

Itu nanti saya akan ceritakan di bulan depan. Karena semua belum terjadi. Andai bisa memutar waktu kembali, saya berharap menjadi salah satu karakter di komik dengan cerita yang dapat kembali dari masa depan.

Babak baru

Saya ingin merayakan kesuksesan kami menjaga komitmen bertahan 6 bulan yang akhirnya diakhiri dipertengahan bulan Agustus kemarin. Sungguh luar biasanya kami, khususnya dia.

Menunggunya sungguh tidak sia-sia meski tanpa pelukan saat bertemu. Ia adalah wanita tercantik saat itu dengan balutan warna hitam yang terlihat seksi dibagian punggungnya.

Andai tidak ada corona, mungkin rangkulan dan memegang tangannya tidak terlalu sungkang saat itu. Apalagi banyak orang melihat, cukup sajalah di tempat lain nanti pikir saya saat akhirnya pergi dengan taksi bandara.

Kehadirannya yang selama ini hanya dapat dirasakan lewat layar ponsel, kini sudah benar-benar berada tepat di depan mata. Kami akan memulai babak baru tentang hubungan yang sesungguhnya hari ini.

Selalu bersyukur

Ketika pesan masuk bertanya tentang harga iklan dotsemarang lewat Instagram, saya pikir nafas saja kembali panjang. Terutama akses internet. Ternyata lagi-lagi saya di PHP saja.

Beberapa bulan terakhir, saya selalu bersyukur menjalani kehidupan. Terkadang ada saja kejutan yang datang. Dan terkadang, sedikit berkorban hanya untuk memperpanjang kehidupan.

Blog dotsemarang akhirnya mendapatkan adsen pertamanya yang selama ini sulit didapatkan. Ternyata meraup rupiah dari adsen tidaklah mudah.

Terkadang saya tidak nyaman setelah blog dotsemarang dihujani iklan. Saya bersyukur banget karena dotsemarang yang menggunakan platform blogger bisa diterima adsen. Saya udah mencoba beberapa blog dengan platform sama, hasilnya sulit sekali.

Ada kalanya juga rasa syukur datang dari kesialan. Ketika malam itu saya duduk menunggu orang-orang yang bersiap pergi ke luar kota dengan bus, saya malah ditinggal

Sebagai orang profesional, mereka tidak layak. Saya bersyukur tidak pergi, mengingat pandemi belum berakhir. Sudahlah.

Akhirnya berhutang juga

Berhutang kali ini rasanya seperti titik terendah dalam pencapaian saya sebagai blogger, bukan manusia yang membutuhkan. Karena saya mengutang untuk membeli makan kucing.

Saya tidak bisa menyamaratakan kesulitan yang saya alami dari sisi pemilik blog. Bisa saja, situasinya sama saat ini di tengah pandemi, bloger lain malah panen rupiah. Ini berarti hanya masalah saya saja.

Setidaknya orang baik itu berguna meski tahu masih sulit menjadi manusia. Terima kasih yang sebesar-besarnya.

Laptop rusak

Entahlah, apakah saya memang bodoh atau tolol. Semenjak kedatangan laptop ASUS (yang dipinjamkan), saya membiarkan laptop yang selama ini menemani sejak tahun 2014 sebagai kekuatan dari dotsemarang, malah saya acuhkan.

Hampir 7 bulan tidak saya sentuh. Dan akhirnya benar-benar tidak dapat menyala. Ketakutan saya datang kala memikirkan laptop yang dipinjamkan bakal kembali pulang.

Satu terlintas dalam pikiran, saya tidak boleh berhenti menulis. Meski harus pergi ke warnet dini hari seperti yang dulu dilakukan. Entah, apakah buka atau tidak. Pandemi membuat semua sulit untuk pebisnis.

...

Saya berharap babak baru perjalanan kisah saya dengannya baik-baik saja di bulan September. Harus banyak mendengar, memahami dan diam. Karena umur dan ia adalah wanita yang selalu benar. Mau diberi fakta apapun, pria tetap salah haha.

Panggung sepakbola kembali berkibar pertengahan bulan. Ini bakal jadi tantangan setiap pagi. Semoga saja saya tidak kalah dengan keadaan. Termasuk kuota yang seharusnya tercukupi.

September, saya datang. Beri saya banyak uang dan kegembiraan. Bukan untuk pribadi, tapi untuk hal lebih besar lagi.

Mari berpelukan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile