Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Masalah Liputan Blog Hari Ini, Acara Malam dan Hujan

[Artikel 108#, kategori blogger] Untung tidak pergi, sesaat keluar kamar mendengar hujan yang masih awet turun. Rencananya malam ini menghadiri undangan salah satu hotel di Kota Semarang yang mengadakan acara. Mau gimana lagi, memaksakan pergi dengan bersepeda rasanya tidak afdol. 

Hujan datang seperti kemarin sore. Rencana matang yang diharapkan datang, hilang karena rintik hujan. Sempat berharap dan mulai mengemas pakaian ke dalam tas saat hujan berhenti sesaat. Tapi tetap saja, gerimis kembali terdengar.

Tidak ada saldo ojol

Saya ingin memaksakan diri pergi, apalagi orang yang mengundang saya kenal baik yang sebelumnya bekerja di hotel sebelum sekarang. Di dompet tersisa uang untuk beli kuota satu bulan. Saya ingin berkorban untuk dia. Tapi dipikir lagi, bagaimana nasib saya ke depan. Saya yakin acara ini hanyalah sekedar makan-makan (bahasa santainya).

Cek saldo aplikasi ojek online juga tidak banyak berharap karena memang sedang kosong. Andai acaranya dilaksanakan siang atau sore hari sebelum hujan, mungkin saya bisa datang dan tidak khawatir.

Masalah hari ini

Saya sering kali berbicara untuk menahan diri agar tidak datang ke acara hotel. Tidak ada uang di sana. Apalagi saya bekerja secara personal, bukan dari organisasi atau perusahaan media.

Bila tidak ada uang transportasi, masalah yang dihadapi seperti sekarang. Mereka memang tidak peduli bagaimana saya datang. Seberapa tangguh saya di jalan karena bersepeda, dan usaha saya untuk mendorong konten agar mereka dibicarakan.

Saya mengerti bahwa seolah saya egois. Mau datang atau tidak, terserah saya. Hanya saja saya ingin bersikap profesional. Menghormati orang yang mengundang dan menghargai tentang apa yang mereka berikan. Meski sekedar makan malam.

Mungkin ini salah saya yang bekerja secara personal. Belum bisa menopang saat mereka butuhkan. Apa yang mereka gambarkan tentang saya, seperti bertolak belakang dengan kenyataan. Tapi inilah realitanya sebagai pemilik blog dotsemarang.

...

Hujan, sepeda dan dorongan kuat (motivasi) belum bisa membuat saya menjadi besar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masalah saya hingga sekarang belum teratasi. Saya belum bisa berkompetisi hanya dengan sekedar ucapan terima kasih.

Saya sebenarnya ingin berbuat lebih. Menghargai setiap pesan datang dan menolong mereka yang membutuhkan. Tapi memang tidak mudah. Saat ini saya hanya ingin mencatatnya saja. Semoga di masa depan, saya sudah tidak berbicara ini lagi di sini (blog).

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh