Catatan
Masakan Pacar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 94#, kategori aktivitas] Selalu menyenangkan setiap dimasakkan, apalagi dikasih bekal untuk dibawa pulang. Hari ini (16/9), alasan bersepeda adalah mengambil masakan dia yang sudah dipersiapkan.
Satu wadah yang ada di meja (gambar), plus wadah berwarna menjadi teman satu minggu makan saya di rumah. Karena sangat berharga, sampai-sampai harus dimakan dengan sedikit-sedikit. Biar tidak cepat habis.
Mengambil ke tempatnya
Saya seperti tidak berdaya ketika disuruh mengambil masakannya, terutama jaraknya yang jauh dari rumah. Memang benar, saya sudah sekali mampir ke sana. Tapi untuk dikasih bekal makan, ini adalah pengalaman pertama.
Entah apa yang dipikirkannya tentang kehidupan saya yang menurut saya biasa saja. Apakah begitu memprihatinkan karena setiap makan, lauknya itu-itu saja.
Serius saya malu
Pagi yang masih sepi lalu lalang kendaraan, tubuh saya sudah beranjak dengan pedal menuju tempatnya. Saya pikir itu terlambat karena sempat berhenti di Pom Bensin karena kebelet. Tapi syukurlah sampai sana tepat waktu.
Awalnya saya berpikir hanya untuk mengambil masakannya dan pulang. Bila sebelumnya ada alasan bersepeda pagi untuk berkencan, kali ini malah disuruh sarapan juga.
Serius saya malu di sana. Bukan kepadanya, tapi malu kepada penghuni lainnya apabila bangun dan memergoki saya di sana.
"Cowok apaan, datangin pacarnya malah numpang makan", batinku berbicara.
Tapi, setiap kata yang keluar darinya adalah mutlak, terpaksa nurut saja dan membiarkan wajah merah seperti film anime yang terlihat malu-malu.
...
Saya sangat senang mendapatkan makanan hari ini dari dia. Meski berkali-kali disuruh panasin setiap ingin disantap, tapi saya lebih senang menyantapnya saat dingin (dari kulkas).
Bersyukur memiliki dia hari ini. Sudah cantik, jago masak pula. Eh...berlebihan deh. Cut cut.
Artikel terkait :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar