Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pulang

[Artikel 13#, kategori keluarga] Tidak ada keraguan seperti sebelum-sebelumnya saat ajakan pulang selalu jadi bahan utama tiap berbicara. Sepertinya kata pulang diumur sekarang lebih tentang keluarga. Meninggalkan harta (kesepian) yang begitu dibanggakan dan memberikan senyuman kepada mereka yang sedang menunggu.

Hanya butuh beberapa jam memutuskan keluar dari zona nyaman yang biasanya sulit ditinggalkan. Rasa khawatir dengan apa yang biasanya dilakukan di rumah juga tak dapat menahan diri untuk pergi. 

Duka yang menjadi suka cita

Tidak banyak waktu persiapan seperti pergi saat berwisata. Malam ini kabar duka datang. Salah satu keluarga ada yang berpulang. Umur manusia memang tidak dapat ditebak.

Suara itu bukan saja memberi kabar sedih, tapi juga tentang makna berkumpul kembali. Ada momen di atas orang-orang yang sedang bersabar karena ditinggal.

Entahlah, apakah ini benar atau salah. Tapi niat pulang memang lebih tentang bagaimana memberi kekuatan kepada mereka yang ditinggalkan. 

Sedangkan kedua orang tua, khususnya mamah yang begitu rindu anak pertamanya tidak pernah pulang adalah momen di mana mereka dapat memeluknya sambil meneteskan air mata. Saya tidak bisa menangis kali ini.

Pulang adalah keluarga

Hari ini, kata pulang berarti bertemu keluarga. Saya merindukan mereka. Adik-adik saya yang sangat bekerja keras dan orang tua yang begitu rumit. Serta orang-orang sekitar yang wajahnya mulai samar-samar seiring waktu berputar.

*24/11/2020

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh