Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Jogja

[Artikel 15#, kategori keluarga] Tahun baru ini sebenarnya penuh dengan tantangan karena Corona. Tapi keluarga sepertinya tidak terpengaruh. Pergantian tahun, mereka pergi ke Jogja. Syukurlah, tidak terjadi apa-apa dengan mereka hingga tulisan ini saya buat.

Jogja, bukan sesuatu yang membuat penasaran lagi. Kota ini sudah sering kali dikunjungi, meski 5 tahun terakhir rasanya sudah tidak lagi.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, saya lebih memilih menikmati malam pergantian tahun lebih nyaman di rumah sendiri (Semarang). Apalagi tidur di awal malam dan bangun di tengah malam. 

Seperti tidak ada hal istimewa terjadi, tapi suasana yang tenang dan tidak diribetkan berbagai hal semisal suasananya ramai bersama keluarga adalah kemewahan yang saya dambakan.

Saya kembali menolak ajakan ikut sama seperti tahun lalu di malam pergantian tahun baru, saat itu keluarga memilih Dieng. Entah apakah keajaiban atau panggilan diri, beberapa bulan kemudian, saya juga ke Dieng. 

Hanya dengan 1 mobil, dan terpaksa memesan Grab karena keluarga datang lebih banyak, Jogja bakal jadi cerita tersendiri buat mereka. Terutama pasangan yang baru menikah akhir tahun lalu. Tentu terasa lebih istimewa.

Biarkan kita memiliki cerita masing-masing untuk dikenang. Yang penting, semua tetap dalam lindungan-NYA. Bebas dari Covid-19 dan hal-hal yang di luar dugaan. Mereka sudah di Semarang lagi beberapa hari kemudian (4/1/2021).

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang