Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Pertama Tahun 2021

[Artikel 63#, kategori futsal] Saya masih datang terlambat hari ini, Kamis (7/1/2021). Padahal futsal perdana tahun 2021. Keluarga yang datang masih jadi tantangan untuk bebas memilih waktu. Mau gimana lagi, yang terpenting saya tidak melewatkan momen bermain kali ini.

Saya kembali membaca cerita setahun sebelumnya. Bila hari ini tantangannya adalah waktu bersama keluarga yang lebih banyak, maka tahun lalu saat datang ke lapangan futsal adalah hujan. 

Awal tahun 2021, tidak hujan saat menuju lapangan. Karena mengetahui bahwa sudah terlambat, mau tidak mau kali ini tidak memakai sepeda. Terpaksa pinjam roda dua orang rumah.

Tambah durasi

Akhir-akhir ini, durasi 2 jam bermain terasa kurang. Entah apakah karena jumlahnya yang lebih banyak atau perasaan kurang puas belum mengeluarkan performa di atas lapangan.

Koordinator lapangan, mas Panji, akhirnya meminta tambahan durasi waktu 30 menit. Sayangnya, hari ini saya tidak ikut bagian penambahan waktu tersebut. Antara lelah dan sudah lepas sepatu.

Tumben tidak jadi kiper

Meski tubuhnya sedikit bongsor, mas kiper bisa dikatakan bermain apik. Tidak salah jika selalu memakai sarung tangan adalah caranya memperlihatkan kemampuan.

Karena ada kiper, saya jadi senang karena bisa tetap fokus bermain. Sesederhana itu bahagia, mengingat bila tidak yang mau jadi kiper, saya selalu berinisiatif berdiri di bawah tiang.

...

Beberapa hari kemudian, kekhawatiran tentang bermain futsal mendadak lebih besar dari sekedar hujan atau datang terlambat. Pemerintah memperketat pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Semarang adalah salah satu yang turut terdampak.

Apakah pembatasan waktu di tempat futsal bakal berimbas?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya