Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Futsal Pertama Tahun 2021

[Artikel 63#, kategori futsal] Saya masih datang terlambat hari ini, Kamis (7/1/2021). Padahal futsal perdana tahun 2021. Keluarga yang datang masih jadi tantangan untuk bebas memilih waktu. Mau gimana lagi, yang terpenting saya tidak melewatkan momen bermain kali ini.

Saya kembali membaca cerita setahun sebelumnya. Bila hari ini tantangannya adalah waktu bersama keluarga yang lebih banyak, maka tahun lalu saat datang ke lapangan futsal adalah hujan. 

Awal tahun 2021, tidak hujan saat menuju lapangan. Karena mengetahui bahwa sudah terlambat, mau tidak mau kali ini tidak memakai sepeda. Terpaksa pinjam roda dua orang rumah.

Tambah durasi

Akhir-akhir ini, durasi 2 jam bermain terasa kurang. Entah apakah karena jumlahnya yang lebih banyak atau perasaan kurang puas belum mengeluarkan performa di atas lapangan.

Koordinator lapangan, mas Panji, akhirnya meminta tambahan durasi waktu 30 menit. Sayangnya, hari ini saya tidak ikut bagian penambahan waktu tersebut. Antara lelah dan sudah lepas sepatu.

Tumben tidak jadi kiper

Meski tubuhnya sedikit bongsor, mas kiper bisa dikatakan bermain apik. Tidak salah jika selalu memakai sarung tangan adalah caranya memperlihatkan kemampuan.

Karena ada kiper, saya jadi senang karena bisa tetap fokus bermain. Sesederhana itu bahagia, mengingat bila tidak yang mau jadi kiper, saya selalu berinisiatif berdiri di bawah tiang.

...

Beberapa hari kemudian, kekhawatiran tentang bermain futsal mendadak lebih besar dari sekedar hujan atau datang terlambat. Pemerintah memperketat pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Semarang adalah salah satu yang turut terdampak.

Apakah pembatasan waktu di tempat futsal bakal berimbas?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan